BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Isu pergantian Panglima TNI kian ramai belakangan. Karena Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akans egera memasuki pensiun.

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, hingga KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo , salah satunya bakal memegang tongkat estapet

Belakangan yang ramai, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono disebut-sebut yang kemungkinan akan mendapat giliran merengkuh jabatan tertinggi di TNI itu.

Karena Panglima TNI saat dijabat Hadi dari matra AL dan sebelumnya dijabat Gatot Nurmantyo dari AD, sekarang posisi orang nomor satu di TNI disebut menjadi jatah AL.

Menanggapi itu, Anggota Komisi I DPR Dave Laksono mengatakan, tidak ada  giliran dalam pemilihan Panglima TNI karena sepenuhnya hak perrogatif presiden.

“Kalau dibilang giliran tidak ada. Panglima itu tergantung kebijakan presiden dan itu yang penting dari kepala staf yang ada,” kata Dave dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com

Anggota Komisi I Bobby Rizaldi juga berpendapat demikian. Ia berujar bahwa ketiga kepala staf baik KSAD, KSAL, dan KSAU memiliki peluang sama secara objektif untuk menjadi Panglima TNI.

“Bukan terfokus ke matra tertentu. Utamanya kebijakan pembinaan seluruh matra dan penguatan postur pertahanan, harus sejalan dengan sikap politik Negara,” ujarnya

“Jadi tiga matra mempunyai peluang yang sama dalam hal pergantian Panglima TNI, terlepas dari meningkatnya eskalasi di Laut China Selatan ataupun pembangunan kapal selam nuklir di Australia,”

Senada Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menuturkan, tiga kepala staf dari tiga matra di TNI sama-sama memenuhi dan berpeluang menjadi Panglima TNI

“KASAD, KASAL, dan KASAU, mengacu UU, calon panglima TNI itu masih berdinas aktif, pernah jadi kepala staf baik di darat, laut, dan udara, atau sedang menjabat kepala staf. Jadi ketiganya memenuhi persyaratan,” ujarnya

Sementara itu terkait siapa yang paling berpeluang menggantikan posisi Hadi, Hasanuddin beranggapan untuk menjawab hal itu tentunya masih harus menunggu waktu.

“Tinggal nunggu nasib saja barangkali,” kata Hasanuddin.

Suara.com

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version