Silpa APBD 2024 Capai Rp 614 Miliar, Efisiensi Jadi Penyumbang Utama
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menyatakan bahwa besarnya Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daera (APBD) Tahun 2024 yang mencapai Rp 614 miliar disebabkan oleh beberapa faktor utama, salah satunya adalah efisiensi anggaran yang dilakukan selama tahun berjalan.
“Silpa memang tidak bisa dihindari, ini selalu terjadi tiap tahun. Tapi kita harus lihat bahwa ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan itu. Selain itu, adanya instruksi efisiensi dari pemerintah pusat juga mempengaruhi serapan anggaran daerah,” jelas Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, Senin (7/7/2025)
Menurutnya, pelaksanaan efisiensi ini merupakan bentuk kepatuhan terhadap arahan pemerintah pusat sekaligus langkah kehati-hatian dalam pengelolaan anggaran. Namun, ia menegaskan bahwa meski terdapat sisa anggaran yang cukup besar, Pemkot tetap berkomitmen untuk meluncurkan berbagai program strategis di tahun anggaran berikutnya.
“Kami tidak tinggal diam. Di tahun depan, program-program yang belum sempat terealisasi akan tetap menjadi prioritas. Anggaran tersebut akan kami manfaatkan secara maksimal agar bisa memberi dampak langsung bagi masyarakat,” tegas Bagus.
Bagus Susetyo mengakui bahwa tekanan efisiensi juga berdampak pada pos belanja modal, yang sangat dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama dalam bentuk penundaan atau pengurangan proyek fisik.
“Efisiensi memang berdampak pada belanja modal. Dan ini kita sadari memberi pengaruh ke masyarakat. Tapi kita tetap jaga agar program prioritas yang menyangkut keselamatan dan kesejahteraan warga tetap berjalan,” jelasnya.
Pemkot Akan Lakukan Evaluasi dan Penyempurnaan
Menanggapi berbagai saran dan kritik yang disampaikan fraksi-fraksi DPRD, Bagus menyatakan bahwa Pemkot Balikpapan menerima seluruh masukan dengan terbuka. Ia menekankan pentingnya kerja sama antara legislatif dan eksekutif dalam mewujudkan pengelolaan anggaran daerah yang sehat, transparan, dan bertanggung jawab.
“Sebagian besar dari saran fraksi sebenarnya sudah kami lakukan. Kami juga terbuka untuk melakukan evaluasi atas kekurangan yang ada. Anggota dewan sudah melihat bahwa Pemkot cukup serius dalam mempertanggungjawabkan pelaksanaan APBD,” ungkapnya.
Ia juga berharap ke depan Pemkot Balikpapan dapat lebih responsif terhadap harapan masyarakat yang disampaikan melalui wakil-wakilnya di DPRD. Dengan komunikasi dan sinergi yang baik, ia yakin pengelolaan APBD akan semakin tepat sasaran dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Kalau ada kekurangan, itu hal wajar dalam proses pembangunan. Tapi yang terpenting adalah kita mau terus memperbaiki. Kita akan evaluasi semua aspek, termasuk kendala birokrasi dan teknis di lapangan,” pungkasnya.
Fokus pada Keberlanjutan dan Keseimbangan Anggaran
Pemkot Balikpapan menegaskan bahwa dalam merencanakan APBD ke depan, pendekatan yang digunakan akan lebih realistis dan berfokus pada keberlanjutan program. Silpa yang besar bukan berarti kegagalan, melainkan mencerminkan kehati-hatian dalam belanja daerah serta ruang fiskal yang dapat digunakan kembali pada tahun berikutnya.
Dengan pendekatan itu, Pemkot berharap dapat menjaga keseimbangan antara kemampuan fiskal dan kebutuhan pembangunan yang terus berkembang di tengah dinamika ekonomi daerah maupun nasional.***
Editor : Ramadani
BACA JUGA
