Sinopsis ‘Weapons’ Karya Sutradara Zach Cregger, Digadang-gadang Jadi Horor Terseram 2025

Salah satu potongan scene di film Weapons. (Foto: IMDB)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com Film Weapons resmi tayang di bioskop Indonesia sejak 6 Agustus 2025 dan langsung memicu perhatian publik dengan premis yang gelap dan menggugah: seluruh murid dalam satu kelas tiba-tiba menghilang secara misterius pada pukul 02.17 dini hari, dan hanya satu yang berhasil kembali dengan selamat.

Di bawah arahan sutradara Zach Cregger, sineas di balik film horor ikonik Barbarian, Weapons mengangkat ketegangan psikologis berbalut suasana horor dan misteri multi-perspektif.

Mengutip IMDB, cerita berpusat pada kejadian di kota fiktif Maybrook, Pennsylvania, di mana komunitas setempat terguncang oleh hilangnya 17 anak tanpa jejak. Sang guru, Justine Gandy (Julia Garner), menjadi sosok yang paling warga curigai.

Satu-satunya saksi hidup, Alex Lilly, menjadi kunci atas misteri ini. Namun, kesaksiannya justru membuka lapisan-lapisan baru yang lebih kelam. Film ini tidak hanya menyoroti kasus hilangnya anak-anak, tetapi juga memperlihatkan bagaimana sebuah tragedi dapat memecahbelah masyarakat, menciptakan stigma, serta memperkuat atmosfer paranoia.

Cregger menggunakan pendekatan narasi non-linear dengan gaya yang banyak pihak sebut menyerupai Rashomon, di mana kebenaran terbentuk oleh potongan sudut pandang dari para karakter: seorang ayah yang hancur, polisi yang penuh tekanan, pecandu yang terpinggirkan, dan pendidik yang dituduh tanpa bukti kuat.

Dengan atmosfer sinematik yang intens dan pendekatan penceritaan yang ambisius, Weapons mendapat pujian luas dari kritikus film global. Skor Rotten Tomatoes sempat menyentuh 100%, dan The Daily Beast menyebut film ini sebagai salah satu “horor paling orisinal dan menyakitkan tahun ini.”

Joko Anwar: Ini Film Horor Paling Original

Salah satu pujian paling vokal datang dari sineas Indonesia, Joko Anwar, yang terkenal lewat Pengabdi Setan dan Perempuan Tanah Jahanam. Dalam unggahan media sosialnya, Joko menulis, “Nggak usah baca sinopsis, nggak usah baca review, nggak usah nonton trailer. Langsung nonton aja di bioskop. Please. Thank me later.”

Ia bahkan menyebut Weapons sebagai, “Salah satu film horor paling original, paling b**g*** selama beberapa tahun terakhir. Wake-up call buat kita pembuat film horor yang itu-itu aja. Gila lah. ARRGHHHHH.”

Pernyataan tersebut menjadi refleksi sekaligus sindiran keras bagi kecenderungan industri film horor yang cenderung repetitif dan terjebak dalam formula usang. Bagi Joko, Weapons menjadi pengingat bahwa horor bisa tetap mengejutkan dan relevan—jika berani keluar dari pola lama.

Sementara itu, Cregger dalam wawancara dengan AP News menyatakan bahwa Weapons bukan sekadar soal siapa yang bersalah. Tapi bagaimana masyarakat bisa menciptakan ‘senjata’ dari rasa takut, trauma, dan kebutuhan untuk menyalahkan.

“Weapons bukan hanya soal siapa yang bersalah, tapi bagaimana masyarakat dengan mudah menciptakan ‘senjata’ dari rasa takut dan prasangka,” ungkapnya.

Film ini rilis lebih awal di Indonesia dibanding di Amerika Serikat (8 Agustus). Kini tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial serta komunitas film independen.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses