BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — SDN 006 Kelurahan Manggar Balikpapan Timur unjuk karya praktik membuat es krim yang murah dan mudah, dalam kegiatan pameran atau unjuk karya praktik dalam program pendidikan PINTAR pada Rabu (24/07/2019).

Praktik membuat es krim sederhana ini dilakukan oleh Atiya Madina, siswi kelas lima SDN 006 Balikpapan Timur. Kata Atiya menjelaskan, untuk membuat es krim sederhana ini biaya yang dikeluarkan hanya dikisaran Rp. 20.000 namun bisa menghasilkan es krim sebanyak 20 cup.

“Sebelum ikut pameran saya sudah coba bikin sendiri tiga kali. Dua di sekolah dan satu di rumah,” ujar Madina antusias.

Didampingi oleh Wiwi- Guru Kelas V SDN 006 Balikpapan Timur, Madina mengatakan es krim sederhana ini berbahan tepung es krim, susu kental atau susu bubuk yang dicampur air, es batu, garam batu, oreo atau bisa juga buah yang sudah di haluskan atau di parut. Untuk membeli bahan-bahan membuat es krim tersebut dihitung sekitar 20 ribu. Kemudian siapkan pula baskom, kaleng bundar bertutup dan thermometer ruangan.

Cara membuatnya adalah seluruh bahan dimasukan ke dalam kaleng bundar, kemudian ditutup rapat dan di letakkan di tengah baskom. Selanjutnya pecahan-pecahan es batu dimasukan ke dalam baskom dan terakhir garam batu juga ditaburkan. Takarannya disesuaikan dengan volume adonan es krim dalam wadah kaleng tersebut.

Setelah itu, kaleng berisi adonan es krim diputar-putar selama kurang lebih 30 menit. Selanjutnya masukan thermometer ke dalam baskom untuk mengetahui suhu dari es batu tersebut untuk mengetahui tingkat beku es krim di dalam kaleng.

“Kalengnya diputar selama 30 menit. Kemudian suhunya dibuat sampai minus nol koma lima. Semakin sering diputar nanti es krimnya lebih lembut. Waktu praktik di sekolah dan di rumah bikinnya tidak penuh. Kalau penuh bisa saja dapatnya lebih dari 20 cup,” katanya lagi .

“Waktu coba dirumah kata orang tua kreatif tidak perlu freezer. Trus lebih sehat karena kita sendiri yang dibuat. Nda tau diluar dicampur apa bahan-bahannya gitu ya,” ujarnya menambahkan.

Pameran kali ini merupakan unjuk keberhasilan pelatihan modul 1 program PINTAR. Mulai bulan Agustus 2019, PINTAR juga akan melatih para guru, kepala sekolah, komite dan pengawas dengan modul II, yang isinya akan lebih menukik lagi ke arah konten pembelajaran dan semua pendukungnya.

Modul 1 lebih banyak  berpusat pada penguatan unsur pembelajaran aktif yaitu mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi dan aspek-aspek lain yang menunjangnya. 

Pameran atau unjuk karya praktik dalam program pendidikan PINTAR merupakan hasil kerjasama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Kementrian Agama Kota Balikpapan dan Tanoto Fondation. Sebanyak 24 sekolah tingkat SD/ MI dan SMP/ MTs di Balikpapan mengikuti kegiatan tersebut dan memamerkan produk dan kreativitasnya masing-masing.

Ari Widowati, Deputy Director Program Program Basic Education  Tanoto Foundation mengatakan Tanoto Fondation bekerja untuk 14 kabupaten kota di lima provinsi di Indonesia. Setiap kabupaten kota, pihaknya bermitra dengan 24 sekolah dengan rincian 16 SD/ MI dan delapan SMP/ MTs untuk masing-masing kabupaten kota.

Di Balikpapan Tanoto Fondation pusatkan program PINTAR di kawasan Balikpapan Tengah dan Balikpapan Timur.

Ari mengatakan pemilihan sekolah karena pihaknya juga ingin kembangkan kelompok kerja guru atau kelompok kerja kepala sekolah dan guru mata pelajaran. Sehingga dicarilah sekolah yang berkumpul disatu wilayah agar lebih terstuktur.

“Kebanyakan ini  dalam bekerja kami tentunya berkordinasi dengan Pemda, Disdikbud, sehingga pemilihan sekolah juga kominasikan dengan pihak-pihak bersama. Kedua, kami cari sekolah yang berkumpul sehingga mentoring nya juga akan lebih terstuktur.” kata Ari.

Tahun ini, kata Ari, Tanoto Fondation berencana menambah jangkauan program PINTAR di enam kabupaten kota di Indonesia. Dua diantaranya adalah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser. Tanoto Fondation menjalankan program PINTAR di Balikpapan sejak tahun 2018.

 “Tujuan Tanoto Foundation membantu pemerintah aktivasi sistem pendidikan yang ada. Sehingga kriteria sekolah yang mengikuti program ini adalah yang pasti ada kemauan untuk berubah. Karena pelatihan harus mengikuti,” kata Ari menambahkan.

Pameran kali ini merupakan unjuk keberhasilan pelatihan modul 1 program PINTAR. Mulai bulan Agustus 2019, PINTAR juga akan melatih para guru, kepala sekolah, komite dan pengawas dengan modul II, yang isinya akan lebih menukik lagi ke arah konten pembelajaran dan semua pendukungnya. Modul 1 lebih banyak  berpusat pada penguatan unsur pembelajaran aktif yaitu mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi dan aspek-aspek lain yang menunjangnya. 

SD 006 Balikpapan Tengah unjuk Karya energi alternative dari kentang dan jeruk nipis

Beberapa karya siswa dan guru yang di pamerkan di Balikpapan adalah membuat robot berbahan kardus, energi alternative dari kentang dan jeruk nipis, teknik membuat hujan, metode mengetahui tingkat keasaman air dan spirometer atau tes fungsi paru.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version