BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejumlah ormas Islamdi Kota Balikpapan dikabarkan menolak pasangan Rahmad Mas’ud –Thohari Azis. Khususnya Thohari yang merupakan kader PDIP.

Penolakkan itu karena menggap PDIP yang mengusulkan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Menanggapi itu, Thohari pun mengaku siap duduk berdiskusi bersama.

Ketua DPC PDIP Balikpapan itu mengatakan, tak pernah  ada niatan untuk mengganti Pancasila. Karena Pancasila sudah final sebagai dasar negara yang tak bisa diganggu gugat.

“Kita duduk bareng, diskusi apa sih persoalannya. Kita Pancasila itu final, gak ada yang mau ganti Pancasila. Karena Pancasila itu azas, dasar yang sudah final,” ujarnya.

Dia pun menyesalkan, ada ajakan untuk memilih kolom kosong pada pilkada yang akan digelar 9 Agustus 2020. Karena pasangan yang diusung 8 partai politik dengan 37 kursi DPRD Kota Balikpapan kemungkinan menjadi calon tunggal.

“Kalau kotak kosong yang mau dipilih siapa, sementara calonnya sudah ada,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan itu.

“saya pikir pendidikkan politik yang baik tidak seperti itu. Pendidikkan politik yang baik adalah berpartisipasi aktif dalam pemilukada, karena memang pemilihan kepala daerah adalah proses politik

Dia mengajak, masyarakat Kota Balikpapan untuk bersama-sama mensukseskan pilkada Balikpapan  dengan humanis dan kebersaaman dengan gotong-royong, wujudkan Bhninneka Tunggal Ika  dalam bingkai Madinatul Iman

“saya mengajak seluruh masyarakat mari kita sukseskan, demokrasi pilkada di Balikpapan dengan humanis, dengan kebersamaan, dengan kegotong-royonga, Bhninneka Tunggal Ika, dalam bingkai Madinatul Iman,” ujarnya.

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version