BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Keluarga korban meninggal akibat kebakaran besar dan tumpahan minyak di Teluk Balikpapan rupanya mesti bersabar.

Pasalnya, santunan ataupun kompensasi yang dijanjikan akan diberikan Pertamina masih menunggu hasil kajian dari Pemerintah Kota Balikpapan.

Meskipun sebelumnya Komisi VII DPR RI saat melakukan kunjungan ke Kota Balikpapan, Senin (09/04) lalu, menjanjikkan santunan akan diberikan, Selasa (10/04) kemarin.

Sekretaris Kota Balikpapan Sayid MN Fadli mengungkapkan, saat ini sedang menyusun kajian mengenai kompensasi yang akan diberikan bagi keluarga korban meninggal

Menurutnya, Pemerintah Kota Balikpapan juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait dampak yang terjadi akibat tumpahan minyak milik Pertamina tersebut.

“Kita memang sedang menyusun kajian soal kompensasi ini juga sejalan dengan dewan yang mendorong gugatan class action. KLHK juga meminta masukkan kita,” ujar Fadli.

“Tapi kami hanya sebatas mengusulkan dari sisi kami, apa yang perlu kami perbaiki dan sehubungan dengan adanya (kejadian tumpahan minyak) ini,”

Nantinya kata Fadli, hasil kajian tersebut, akan menjadi bahan terkait langkah jangka pendek, khususnya menyangkut pemulihan lingkungan dan ekosistem Teluk Balikpapan.
.
“Jangka pendek ke pemulihan secara ekosistem, bagaimana laut itu bersih. Itu yang kita tuntut terus, bisa saja kelihatan bersih, di permukaan, tapi dibawah belum bersih,”ujarnya.

Sementara itu, Region Manager Communication & CSR Kalimantan Yudy Nugraha dalam keterangan tertulisnya menuturkan masih menunggu hasil investigasi.

Kata dia, telah melakukan berbagai langkah untuk penanggulangan warga melalui program CSR Pertamina, diantaranya mendukung kegiatan kerja bakti warga.

Hal itu sebagaimana timeline yang telah disampaikan Pertamina sebelumnya kepada Pemerintah Daerah dan DPRD, program penanggulangan yang dilakukan di enam titik yakni Area Jetty, Semayang hingga Balikpapan Plaza, Kampung atas Air hingga Kampung Baru Ulu, Penajam, Teluk Balipapan dan Kariangau.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version