BalIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Bukan hanya Sugianto yang mengeluhkan kesulitan mencari solar untik melaut. Abdul Wahid (40) nelayan yang juga tinggal di Kelurahan Manggar Baru Kecamatan Balikpapan Timur itu mengeluhkan hal yang sama.

“Hampir satu bulan sulit dapat solar,” uja Abdul yang telah 10 tahun menjadi nelayan.

Dia mengungkapkan, bukan hanya sulit mencari solar, kalau pun ada harganya melonjak hingga Rp 10 ribu per liternya. Kodisi itu membuat dirinya, tak bisa melaut lagi. Karena solar merupakan kebutuhan utama nelayan untuk melaut.

“Kalau sebelumnya langka, solar itu minimal harganya Rp 7 ribu. Kalau hari-hari ini kalau ada harganya Rp 9 ribu hingga Rp 10 ribu,” ujarnya,

“Bukan membebani lagi, hitungannya bisa-bisa ini kalau solar langka layak begini, mungkin gak bisa melaut , karna keluhan dari nelayan itu bagaimana kita itu solar bisa normal kembali,”

Abdul mengatakan, dengan harga solar yang tinggi membuat nelayan kadang harus merugi. Karena rata-rata pendapatan nelayan kecil hanya sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.

“Sudah langka dan harganya mahal, ini membuat sulit nelayuan, karena gak sesuai lagi dengan penghasilan , sekali melaut pendapatannya hanya Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu, gak nentu” ujarnya.

Abdul pun meminta agar kelangkaan solar bisa segera diatasi Pemerintah Kota Balikpapan maupun Pertamina. Karena mereka kehidupannya selama ini hanya bergantung dari melaut.

“Kalau bisa dikembalikan normal kembali solar nya, harga solar itu, kami hanya pekerjaannya hanya nelayan untuk menghidupi keluarga,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version