Sosialisasi Anti Kekerasan di SDN 015 Baltim, UPTD PPA Fokus Perkuat Pemahaman Guru dan Siswa
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Upaya memperkuat perlindungan anak di lingkungan sekolah terus digencarkan Pemerintah Kota Balikpapan. Bertempat di SD Negeri 015 Balikpapan Timur (Baltim), UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3AKB Kota Balikpapan menggelar kegiatan Sosialisasi Pengembangan Program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan, menghadirkan langsung Kepala UPTD PPA, Esti Santi, sebagai narasumber.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi agar materi lebih tepat sasaran. Sesi pertama ditujukan kepada tenaga pendidik. Esti Santi menyampaikan bahwa guru merupakan garda terdepan dalam mendeteksi dan mencegah kekerasan di lingkungan sekolah, sehingga pemahaman mengenai jenis-jenis kekerasan dan prosedur penanganannya menjadi sangat penting.
“Guru harus tahu apa yang harus dilakukan ketika melihat indikasi kekerasan. UPTD PPA siap membantu, tetapi deteksi awal itu seringkali ada di tangan para pendidik,” ujar Esti, Rabu (26/11/2025)
Dalam paparannya, Esti menjelaskan tugas dan fungsi UPTD PPA DP3AKB sebagai lembaga layanan pemerintah yang menangani kasus kekerasan perempuan dan anak, termasuk fasilitas pendampingan psikologis, hukum, hingga rujukan medis. Ia juga menguraikan langkah-langkah pencegahan yang dapat diterapkan sekolah serta tata cara pelaporan apabila terjadi kasus.
“Kami ingin guru memahami bahwa setiap kasus harus ditangani secara benar, cepat, dan tidak boleh dianggap sepele,” tegasnya.
Sesi kedua difokuskan bagi siswa dengan pendekatan yang lebih interaktif. Esti dan tim memberikan edukasi mengenai bullying dan kekerasan seksual menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Siswa diajak mengenal apa saja perilaku bullying, bagaimana dampaknya bagi korban, serta bagaimana cara meminta pertolongan.
“Kami beri pemahaman yang ringan tapi jelas, supaya anak-anak tahu mana perilaku yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus mereka lakukan jika menjadi korban atau melihat kejadian,” kata Esti.
Selain itu, materi body safety juga diberikan, termasuk penjelasan tentang bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain dan tidak boleh diperlihatkan kepada siapapun. Anak-anak diajarkan untuk berani berkata “tidak”, menjauhi pelaku, dan segera melapor kepada guru, orang tua, atau pihak sekolah. Edukasi ini bertujuan membangun kesadaran anak agar mampu melindungi dirinya dari risiko kekerasan seksual.
Esti Santi menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi semacam ini akan terus diperluas ke sekolah-sekolah lain di Balikpapan. Menurutnya, perlindungan anak tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak, melainkan membutuhkan kolaborasi sekolah, orang tua, dan pemerintah.
“Kami ingin membangun lingkungan sekolah yang aman bagi anak. Pencegahan adalah kunci, dan edukasi seperti ini sangat penting dilakukan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan kegiatan ini, UPTD PPA berharap SDN 015 Balikpapan Timur dan sekolah-sekolah lainnya dapat semakin siap dalam mencegah serta menangani kasus kekerasan, sehingga siswa dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang aman.***
BACA JUGA
