Stok Beras Balikpapan Dipastikan Aman, Warga Bisa Beli Murah di Enam Kecamatan

Pemerintah Kota Balikpapan bersama Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di enam kecamatan, Sabtu (30/8/2025). Program ini merupakan tindak lanjut instruksi pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok, khususnya beras. (Foto: Samsul/Inibalikpapan)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan bersama Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di enam kecamatan, Sabtu (30/8/2025). Program ini merupakan tindak lanjut instruksi pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok, khususnya beras.

Wakil Wali Kota Balikpapan memastikan setiap kecamatan mendapat suplai sekitar tujuh ton beras. Dengan begitu, masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kekosongan stok.

“Jadi tidak akan ada kekosongan beras yang dikonsumsi masyarakat. Selain beras, juga disediakan minyak goreng dan gula, yang merupakan bagian dari 11 bahan pokok penting rumah tangga,” ujarnya.

Ia menambahkan, sejak pagi sudah disiapkan 3,5 ton beras untuk distribusi, dan stok akan terus ditambah sesuai kebutuhan.

“Kalau misalnya tujuh ton di satu kecamatan habis, Bulog akan suplai lagi. Jadi masyarakat tidak perlu cemas,” jelasnya.

Didukung Banyak Pihak

Gerakan pangan murah ini juga melibatkan berbagai pihak, mulai dari TNI, Polri, Perusda, hingga BUMN seperti PT Pos, RNI, dan Pegadaian yang memiliki outlet penyaluran beras SPHP. Selain itu, kios binaan Bulog dan warung pasar tradisional juga menjadi saluran distribusi.

“Kami punya tujuh saluran distribusi yang sudah berjalan. Jadi beras SPHP bisa ditemukan di pasar tradisional, kios pengecer, hingga outlet BUMN. Pemkot bersama Dinas Pangan juga rutin menggelar GPM di wilayah Balikpapan,” katanya.

Pasokan dari Sulawesi dan Jawa Timur

Wawali menegaskan pasokan beras untuk Balikpapan dalam kondisi aman karena didatangkan dari dua wilayah utama, yakni Sulawesi dan Jawa Timur.

“Kalaupun pasokan dari Jawa Timur terkendala, suplai dari Sulawesi tetap masuk hampir setiap hari melalui jalur kapal ferry dari Pare-Pare. Bahkan, Pak Wali Kota kemarin sudah melakukan kerja sama langsung dengan pemerintah daerah di Sulawesi untuk memastikan kebutuhan pangan Balikpapan terpenuhi,” ungkapnya.

Adapun kebutuhan beras di Balikpapan mencapai sekitar 5.500 ton per bulan atau rata-rata 38 ton per hari. Sementara Bulog menyalurkan tujuh ton per kecamatan atau 42 ton per hari, sehingga stok dinilai lebih dari cukup.

Ia menambahkan, GPM juga menjadi bagian dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Balikpapan.

“Setiap bulan TPID selalu melakukan evaluasi, sementara OPD terkait juga rutin menggelar kegiatan serupa hampir setiap minggu. Jadi masyarakat bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau,” jelasnya.

Pemkot juga meminta warga segera melapor bila menemukan harga yang tidak sesuai di lapangan.

“Pemkot melalui Perusda juga memiliki toko penyeimbang untuk memastikan harga tidak melebihi harga eceran tertinggi. Jadi masyarakat bisa belanja dengan tenang,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses