JAKARTA, Inibalikpapan.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan,  adanya 15 kasus yang diduga hepatitis akut di Indonesia. Lima kasus di antaranya telah meninggal dunia.

Di Jakarta dilaporkan 3 kasus kepatitis akut yang menyerang anak-anak dan meninggal dunia. Ketiganya meninggal dunia setelah dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo dengan kondisi telanjur kritis.

Mereka meninggal dalam kurun waktu yang berbeda dalam dua pekan hingga 30 April 2022. Ketiga anak itu merupakan pasien rujukan dari rumah sakit yang terletak di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Adapun gejala yang dialami pada pasien-pasien tersebut meliputi diare berat, mual, muntah, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Kemudian 1 kasus di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur (Jatim) yakni anak perempuan usia 7 tahun. Meninggal dunia pada 6 Mei 2022. Dia diduga kuat meninggal karena hepatitis.

Hasil laboratorium pasien disebut negatif virus hepatitis A, B, C, D, atau E. Pasien yang tidak disebut identitasnya ini sebenarnya sempat mendapat perawatan intensif di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Lalu di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (sumbar) anak berusia 1 bulan 29 hari.  Meninggal diduga karena hepatitis akut pada Senin (9/5/2022) kemarin. Gejala anak mengarah ke hepatitis A.

Juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, kepastian meninggalnya bayi asal Sumbar terkait hepatitis misterius masih memerlukan tes laboratorium lanjutan dengan setiap jenis hepatitis.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version