BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Tak ingin lagi kecolongan, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan menegaskan, akan langsung membubarkan resepsi pernikahan yang melanggar protokol kesehatan.  

“Nanti Undang-undang Perkawinan kita cermati, kita random mana yang berpotensi kerumunannya tinggi yang itu akan kita awasi,” ujar Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan Rizal Effendi dalam konfrensi pers, Rabu (23/12)

“Kita mohon masyarakat pengertiannya karena kalau nanti melanggar protokol kesehatan kita akan membubarkan. Jadi kita mohon masyarakat memperhatikan hal ini,”

Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 kecolongan, setelah ada 2 klaster resepesi pernikahan. Dimana pengantinnya terkonfirmasi positif covid-19 dan harusnya menjalani isolasi mandiri. Tapi menggelar resepsi.

“Kita memang mendapatkan 2 kasus klaster dari acara pernikahan di Kota Balikpapan,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Andi Sri Juliarty.

Namun dia menjelaskan, ada perbedaan dari 2 klaster resepsi pernikahan tersebut. Khususnya untuk tingkat penularannya. Karena kasus yang pertama hasil tracing hanya ada 1 kasus. Sedangkan kasus kedua belasan yang positif.

“Kita perlu menjelaskan, mengapa ada dua perbedaan penularan dari 2 kasus ini. Jangan sampai masyarakat merasa oh ternyata penularannya tidak banyak,” ujarnya

Menurutnya, pada kasus yang pertama, pengantin yang menggelar resepsi tersebut, sudah menjalani isolasi mandiri 9 har. “Jadi pada kasus yang pertama yang terkonfirmasi positif itu sudah isolasi hari ke 9 ketika mengadakan acara,” ujarnya

“Kita ketahui bahwa penularan covid-19 memang menurut WHO itu sampai hari ke 9-10. Jadi diacara yang pertama penularan yang kami temukan hanya 1 orang pada keluarga ipar,”

Sementara untuk kasus yang kedua, penganti baru terkonfirmasi positif tapi tetap nekat menggelar resepsi. Dimana dari 2 kasus klaster resepesi pernikahan yang baru dirilis, salah satu diantaranya keluarga dari luar daerah.

“Kemudian pada kasus yang kedua, melaksanakan acara ketika baru terkonfirmasi positif. Jadi hari itu adalah tinggi-tingginya penularan,” ujarnya,

Dimana dari 2 kasus klaster resepesi pernikahan yang baru dirilis, salah satu diantaranya keluarga dari luar daerah. Jadi kita menemukan penularan yang terbesar pada kasus yang kedua,”

Dia menambahkan dari kasus kedua klaster resepsi pernikahan sudah terdapat 16 kasus positif dan masih ada yang ditunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Karena masih terus dilakukan tracing kontak erat.

 “Total yang sudah kami rilis dari pernikahan sepinggan adalah 16 dan kita masih menunggu lagi. Jadi ada perbedaan penularan dari kasus yang pertama dan yang kedua,” ujarnya

“Oleh karena itu kami menghimbau, karena memang masih banyak acara pernikahan, mohon sangat diwaspadai keluarga-keluarga yang datang dari luar daerah.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version