BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Klaster covid-19 di Kota Balikpapan cukup tinggi. Bahkan sejak awal  hingga kini berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan sudah ada lebih dari 30 klaster covid-19. Namun sebagian sudah sembuh. “Klaster kita sudah 30 lebih,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty.

Dia mengatakan, 2 klaster awal dari Bogor yakni Seminar Riba dan Sinode. Kemudian klaster Gowa, klaster Jepang, klaster Gereja HKBP, klaster Magetan dan klaster Kampung Baru. Semua telah selesai, karena  pasien telah sembuh.

“Tapi sudah ada banyak juga yang sudah selesai,” ujarnya.

Kemudian dalam beberapa pekan terakhir muncul klaster migas dan tambang. Ketika penerbangan komersil kembali dibuka. Banyak pekerja dari luar Kaltim yang datang melalui bandara Internsional Sepinggan  Balikpapan

“Klaster migas itu muncul di klaster 21 ke belakang. Klaster migas, tambang itu,” katanya.

Namun kata dia, kata dia, klaster migas dan tambang itu, terbagi beberapa klaster termasuk klaster baru karyawan proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) atau perluasan kilang minyak Balikpapan. Klaster tersebut, baru terbentuk.

“Ada 82 kasus covid-19, itu klaster migas dan tambang, itu terbagi-bagi lagi klasternya, tergantung kejadiannya, klaster alat berat masuk di tambang,” ujarnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, kasus covid-19 di Kota Balikpapan memang melonjak. Meskipun Pemerintah Kota Balikpapan mengeluarkan surat edaran bagi pendatang dari luar Kaltim wajib membawa surat telah uji swab PCR di tempat asalnya.

Namun banyak yang justru datang hanya dengan surat telah menjalani rapid test dan baru melakukan uji swab PCR saat akan masuk ke lokasi kerja, namun sebagian ditemukan positif covid-19. Sehingga harus dirawat.

 

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version