Sukses dengan Agak Laen, Imajinari Siap Hadirkan Film ‘Tinggal Meninggal’ di Agustus 2025

Nirina Zubir dan Omara Esteghlal di film TInggal Meninggal. (Foto: IMDB)

JAKARTA, inibalikpapan.com – Setelah sukses dengan ‘Agak Laen’, rumah produksi Imajinari kembali meramaikan jagat perfilman nasional lewat karya terbarunya, Tinggal Meninggal. Ini film bergenre komedi gelap yang memadukan satir sosial dengan pesan psikologis yang subtil. Film tersebut menandai debut Kristo Immanuel sebagai sutradara, yang sekaligus menjadi penulis cerita berdasarkan pengalaman pribadinya.

Mengambil latar kehidupan kantoran, film ini berkisah tentang Gema (Omara Esteghlal), seorang pria muda yang sejak kecil terbiasa hidup tanpa banyak perhatian. Gema tumbuh dalam lingkungan yang dingin dan kurang kasih sayang, membuatnya haus akan pengakuan dari sekitar.

“Dia di-brought up dengan perhatian yang minim. Jadi dia tuh ingin mencari itu, haus akan itu,” ujar Shindy Huang, salah satu pemeran karakter film ini, saat berkunjung ke kantor Suara, jaringan inibalikpapan.com,

Kehidupan Gema mulai berubah ketika ayahnya meninggal dunia. Bukannya larut dalam duka, Gema justru menikmati perhatian mendadak dari rekan-rekan kantornya yang sebelumnya acuh. Momen singkat itu mengubah cara pandangnya tentang hubungan sosial.

“Ketika papanya meninggal, tiba-tiba dia mendapatkan banyak perhatian dari teman-teman kantornya. Dan di sana, dia jadi mikir, ‘Oh, gini rasanya ya diperhatiin’,” tutur Shindy.

Namun perhatian itu tak bertahan lama. Gema kembali merasa hampa, hingga akhirnya muncul pikiran ekstrem: harus ada lagi yang meninggal agar ia kembali jadi pusat perhatian.

“Nah karena berkurang, dia mikir, waduh, kalau gini harus ada yang meninggal lagi ya, supaya diperhatikan,” kata Shindy.

Berdasar Pengalaman Nyata

Kristo selaku sutradara dan penulis skenario mengembangkan premis dari pengalaman masa kecilnya sendiri. Ia pernah merasakan hangatnya perhatian teman-teman sekolah saat dirinya hendak pindah ke Medan.

“Pas tiba-tiba mau pindah, teman-teman di sekolahku yang tadinya nggak dekat, tiba-tiba jadi dekat. Dalam hati gue, ‘Kangen apa nih? Kita nggak main’,” kenang Kristo saat konferensi pers di XXI Metropole.

Namun kepindahan itu batal karena neneknya meninggal, dan perhatian yang sempat ia rasakan kembali lenyap. “Selama setahun gue sekolah di situ lagi, jadi nggak dekat. Aneh kan? Bullshit ternyata, bohong,” tambah Kristo.

Selain Gema, film ini juga ada karakter-karakter dengan keanehan masing-masing. Nada Novia yang memerankan Naya menyebut film ini merepresentasikan banyak orang yang merasa kesepian atau berbeda.

“Film ini ngasih tahu bahwa, ‘Santai aja, kita semua ngelewatin ini loh semuanya.’ Jadi kamu enggak sendiri,” ujarnya.

Lebih dari sekadar komedi, Tinggal Meninggal juga menyelipkan pesan penting soal penerimaan diri, kasih sayang, dan relasi manusia.

“Ketika kita sudah bisa menerima diri kita sendiri, baru kita bisa lebih dengan legowo untuk approach orang lain,” kata Shindy.

Kristo pun berharap film ini bisa menyentuh penonton yang pernah merasa sendiri dan tak terlihat. “Jadi bukan cuma relatable doang. Ada orang-orang yang mungkin setelah nonton ini, tiba-tiba kayak ngerasa ditelanjangi,” tutupnya.

Film Tinggal Meninggal tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025, dibintangi Omara Esteghlal, Mawar De Jongh, Shindy Huang, Nada Novia, Muhadkly Acho, Ardit Erwandha, Mario Caesar, Jared Ali, dan Nirina Zubir.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses