Suku Dayak Paser Minta Dilibatkan Dalam Proses Pembangunan Ibu Kota Negara
BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Suku Paser Dayak kecewa karena tak dilibatkan dalam merancang maupun mendesain Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Padahal suku Dayak Paser merupakan suku asli yang mendiami lokasi IKN.
Hal itu disampaikan Kepala Adat Besar Paser Kalimantan Ahmad Ariadi disela-sela Pelantikan Kepala Adat Besar Paser Kalimantan dan Kepala Adat Besar Paser Kaltim di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Senin (30/12).
“Kalau kami tidak pernah dilibatkan selama ini, makanya kami bikin acara seperti ini supaya mereka (pemerintah) tahu keberadaan suku Dayak Paser yang merupakan suku asli di kawasan yang akan dijadikan lokasi ibu kota negara yang baru,” ujar Ariadi
Menurut dia, salah satu yang menjadi keingin suku Dayak Paser yakni agar rancangan dan desain IKN juga menampilkan kearifan lokal. Dimana harus menampilkan ornament suka Dayak Paser. Bukannya desain dan rancangan modern saja.
“Kami telah sampai hal ini ke pemerintah, makanya kami akan menghadap Bappenas, supaya desain ibu Kota Negara yang baru dapat lebih banyak menampilkan ornamen suku Dayak Pasir,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, keberadaan suku Dayak Paser yang merupakan suku asli yang mendiamin Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU yang akan menjadi lokasi IKN cukup banyak mencapai 70 ribu jiwa. Termasuk hingga Kabupaten Paser.
“Kami sudah sampaikan ke pemerintah, supaya masyarakat suku dayak paser ini tidak seperti saudara kami di Betawi, sehingga dapat dilibatkan dalam proses membangun ibu kota negara,” ujarnya.
Mereka pun tak ingin hanya menjadi penonton di kampung halaman sendiri, tanpa pernah dilibatkan. Termasuk dalam proses pembangunan fisik maupun proses perekrutan pegawai pemerintahan. Tidak hanya berasal dari pulau Jawa semata.
“Ngapain jauh-jauh ambil ke jawa, yang sarjana disini juga banyak. Kita minta agar bisa diprioritaskan, supaya warga lokal dapat berperan,” ujarnya
BACA JUGA