BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Tak ingin seperti Jakarta, Banten maupun Jawa Barat yang seperti tidak siap menghadapi bencana banjir, maka Pemerintah Kota Balikpapan bersama TNI, Polri dan Basarnas menggelar simulasi kesiapsiagaan bencana.

Bahkan dalam simulasi itu wali kota bersama muspida ikut menggotong korban bencana dengan tandu.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, simulai digelar agar Balikpapan siap ketika menghadapi bencana banjir maupun tanah longsonr yang kerap terjadi. Mengingat berdasarkan prediksi  BMKG potensi hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi

“Kita belajar dari peristiwa di Jakarta yang ternyata dampaknya sangat luiar biasa menyita perhatian luar biasa karena itu be;ajar dari sana kita ingin Balikpapan dalam penangulangan bencana lebih siap lagi, sehingga bisa menekan angka korban dan lainnya,” ujar Rizal.

Menurutnya, salah satu hal yang paling penting dilakukan dalam simulasi tersebut, yakni koordinasi antar instasi di lapangan ketika terjadi bencana. Sehingga Balikpapan benar-benar siap. Apalagi sebelumnya Balikpapan juga dilanda bencana kebakaran.

“Sehingga kita koordinasi terumata seluruh stakehoil,der pemangku kepentingan, simulasi hari ini penting, karena kita sudah ada dua peristiwa kemarin kebakaran dan sebagainya dan Balikpapan itu potensi banjir, longsong dan beberapa hal yang seperti itu, jadi kikta harus siap betul dan inilah kita silumasi lakukan bersama-sama,” ujarnya

“Pengalaman dari berbagai daerah selalu kesiapsiagaan kordinasi biasanya selalu menjadi masalah karena itu kan simulasi ini penting untuk melakukan kordinasi yang baik,”

Selain koordinasi, juga menyangkut keamanan, ketika terjadi kebakaran. Hal itu juga yang diingatkan Kapol,da Kaltim ketika peristiwa kebakaran di perumahan kepolisian Segara  yang menyebabkan 26 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal Sabtu (12/01) kemarin.  

“Kemarin juga ada petunjuk dari Kapolda dan Wakapolda di segara, misalnya ketika ada kebakaran, banjir, bencana lainnya maka pengamanan wilayah penting sekali terutama untuk kelancaran armada-armada,” ujarnya

“Itu penting supaya masyarakat memahami jalam-jalan ditutup, kemudian tidak semua kendaraan ditutup, suapay armada bantuan bisa lebih baik. Jadi yang perttama koordinasi, karena  ini banyak yang mau berbuat, tapi kalau tidak koordinasi maka nanti terjadi tumpeng tindih dan berbagai hal dilapangan kurang efektif,”

“Kan pengalaman (melalui simulasi) sudah ada, tinggal arahkan saja. Makanya pesannya pak Kapolda kemarin, harus ada komnadan di lapangan, nah ini akan kita coba di lapangan, karena komandannya adalah dari TNI, makanya kita minta Pak Dandim yang jadi koordinir di lapangan suapaya  koordinasinya bisa lebih efektif,”

Rizal menuturkan, pihaknya juga akan melakukan pengadaan perlengkapan bencana banjir seperti perahu karena, perahu apung untuk bayi. Hanya saja akan dilakukan bertahap, mengingat anggaran daerah sangat terbatas.  

“Ini akan kita lakukan bertahap yang mana sih kekurangan (armada) pengalaman misalnya di Jakarta kita baru liat ternyata perlu ada perahu apung untuk anak-anak, yang ada kan untuk dewasa,” ujarnya.

“Kita lihat di Jakarta ternyata untuk bayi juga perlu, nah ini kita adakan. Itu pengalaman di Jakarta, kemudian pertahu karet juga perlu walaupun adsa TNI AL, ada Basarnas, Pemkot juga ada tapi kan pasti kurang,”

 “Jangan di Balikpapan, di Jakarta saja kekurangan perahu karet. Nah ini juga yang menjadi perhatian kita, banyak hal yang memang harus kita kordinasikan,”

Dandim 0905 Balikpapan Kolonel inf Clement HP Siahaan menambahkan, selain TNI, Polri, Basarnas dan Badan Penanggunalangan Bencana Daerah (BPBD), isntasi terkait, relawan juga terlibat dalam simalsi tersebut.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version