BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com— Pemilik Kopi Hitam Manis Denny Christyawan mempersilahkan eks klien melaporkan dirinya ke kepolisian atas kasus hoax di media social terkait penutupan francise Kopi Hitam Manis di Balikpapan Baru akhir Mei 2021 lalu.

Dirinya merasa apa yang disampaikan dalam media social tentang penutupan kedai Kopi Hitam Manis sudah sesuai karena klien dinilai melanggaran  rule/kesepakatan awal. Bahkan dirinya tidak berpikir sejauh itu.

“Karena kita yang punya brand. Kalau kita francise semisal, istilah kontrak dua pihak semisalnya yang beli francise melanggar kontrak ya kita putus.Cuma keluargkan buktinya nggak bisa langsung ya harusnya dipengadilan gitu buktinya,”ujarnya, Senin sore (23/8/2021).

“Kita tidak ada sebarkan berita hoax kita sebarkan nyata aja yang betul aja,” sambungnya.

Denny menyatakan klien di Balikpapan Baru melakukan pelanggaran aturan kerjasama. “Kita tegur masih diulangi juga. Sudah kita tegur dan si suaminya akui kalau salah. Yasudah kita datangi kesana maunya gimana nah mereka mau jalan dengan brand sendiri nggak pakai hitam manis tapi kok kesini kok makin runcing ya dicari apa gitu loh,” ungkapnya kepada media.

Denny mengingat ada dua pelanggaran seperti dua kali membeli cup diluar tempatnya padahal stok di Gudang banyak. Deny klaim stok dan bahan baku tersedia di Gudang.

“Itu kedapatan (beli diluar) ada buktinya kita tegur lisan. Maksunya jangan begitu lag ikan francise ikuti aturan. Brand manapun nggak begitu caranya. Makanya saya bilang kalau mau cara seperti itu bangun brand sendiri,” tandasnya.

Kopi Hitam manis di Balikpapan merupakan francise ke 9 atau 10. Saat ini di Kaltim sudah ada 19 francise yakni 17 ada di Balikpapan dan Berau terdapat 1 dan Samarinda.

“Misalnya ada kendala mahal otomatis bukan 1 cabang yang ngeluh pasti semua cabang ngeluh. Nah BB itu termasuk cabang yang ramai (nomor 2) setelah Bontobulaeng. Mereka ngeluh bilang rugi buka 5 bulan nggak untung sementara yang lihat laporan kita (pusat) mereka penjualan tertinggi kedua setelah disini. rugi darimana?alasan ambil barang dari luar karena alasan rugi itu kayak mau nekan kerugian,” jelasnya.

Denny membantah francisenya kehabisan stok seperti kehabisan cup. “Ngak mungkin francise kehabisan stok. Susu bebas ambil dimana. Cup harus itu nggak habis. Misalnya dia ambil hari ini ada  kan ada di gudang, “ ucapnya.

Dia mengaku ada pemikiran untuk berdamai karena klien saling mengenal baik, selain itu klain juga sudah mendapatkan resep dari pihaknya. Termasuk SOP masih dipakai. “termasuk menu-menu dengan nama yang baru kan lucu. Kalau soal kemahalan kan nggak mungkin bisa sampai 19 cabang,” ungkapnya.

“Kita pengennya selesainya  ini baik-baik saja. Ini masalah duit satu M kah. Dan mereka juga sudah bangun brand sendiri. Upaya damai masih terbuka kita mau tapi mereka nggak mau,” ucapnya.

Ganti rugi Rp800 juta dari klainya, nilai Denny tidak masuk akal karena tidak mungkin renovasi kedai, harus dia yang menanggung. “Masa bangun ruko kita yang tanggungjawab. Kan lucu. Dia tuh gonta ganti buka café lalu buka hitam manis ramai. Cuma caranya salah,” ungkapnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version