BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Balai Karantina Pertanian Kaltim mencatat terdapat 176 ton sarang burung walet asal Kaltim yang di ekspor pada tahun 2019. Jika dirupiahkan, transaksi ekspor sarang burung walet di Kaltim sepanjang tahun 2019 mencapai Rp 6 triliun.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kaltim, Abdul Rahman tangkap peluang bisnis dari besarnya produksi sarang walet di provinsi tersebut. Ia berujar, sudah saatnya Kaltim terdapat jasa pencucian sarang walet.

“Dengan adanya jasa pencucian sarang burung walet, pengusaha walet di Kaltim bisa lebih diuntungkan,” kata Rahman.

Kata Rahman, selama ini sarang burung walet dari Kaltim dikirim ke Jawa dan di cuci di daerah tujuan ekspor domestik, baru kemudian dikirim ke luar negeri. Tentu saja hal tersebut berpengaruh pada harga jualnya.

Untuk diketahui harga sarang burung walet di Kaltim sekitar Rp 11 juta perkilogramnya. Ketika di ekspor ke luar negeri harganya menembus angka Rp 40 jutaan.

“Dengan adanya proses pencucian sarang burung walet di Kaltim, bisa diekspor langsung dari Balikpapan ke luar negeri, tidak perlu melalui daerah lain. Sehingga ada nilai tambah di daerah kita,” ujarnya menjelaskan.

Rahman mengatakan, Balai Karantina Pertanian Kaltim siap dampingi pengusaha yang berniat investasi pada jasa pencucian sarang walet. Pihaknya akan siapkan dokter hewan yang berpengalaman. Termasuk juga akan mengawal dan memberikan pendampingan secara teknis.

“Ini peluang kita, kalau ada yang investasi silahkan, Balai Karantina Pertanian akan membantu dan mendampingi secara teknis,” kata Abdul Rahman.

Rahman menjelaskan, sarang burung walet sebelum di ekspor ke luar negeri, harus dibersihkan dan dicuci. Pencucian dilakukan dengan telaten agar tidak merusak kualitas sarang walet.

“Jadi bulu-bulunya dibersihkan sampai bersih, kemudian dicuci lalu dieskpor ke luar negeri. Biasanya sarang burung walet diolah menjadi bahan makanan, kosmetik dan lainnya,” kata Rahman menyebutkan.

Comments

comments

1 Komentar

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version