BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengungkapkan, simpang lima Muara Rapak sangat rawan karena kerap terjadi kecelakaan lalu lintas.

“Yang sekarang sering terjadi kecelakaan itu melibatkan kendaraan besar dari luar daerah, kan ada yang sampai meninggal dunia,” ujarnya.

Menurutnya, setiap tahun selalu terjadi kecelakaan hingga merenggut korban jiwa. Khususnya kendaraan dari arah Jalan Soekarno Hatta karena tingkat kemiringannya tidak ideal. Sehingga dibutuhkan jalan layang.

“Ya tepat untuk membangun fly over, karena usulannya sejak 2013. Sering terjadi kecelakaan karena tingkat kemiringannya cukup tinggi sekitar 10 persen, idealnya kan itu hanya 6-7  persen, ini kan tingkat kemiringannya sangat tidak ideal,” jelasnya.

Kata dia, sejak 2009 telah memakan korban jiwa dan berlanjut hingga kini. Kecelakaan beruntun mulai yang melibatkan kendaraan alat berat, mobil pribadi maupun roda dua. Beberapa kali karena kendaraan alat berat mengalami rem blong.

“Dari data yang kita miliki dari 2009, 2011, 2012, 2013, hampir tiap tahun itu ada. Cuma yang fatal itu kan ada di 2012-2013 yang memakan korban jiwa sampai 3 orang,” sebutnya.

“Selebihnya melibatkan kendaraan besar yang mengangkut material dan sembako. Kendaraan besar karena yang muatannya besar. Paling rawan memang, tingkat kecelakaan hampir tiap tahun,” katanya.

DPRD dan Pemerintah Provinsi Kaltim sepakat akan mulai membangun jalan layang Muara Rapak pada 2021. Saat ini tengah direvisi detail engineering design (DED). Rencananya pembangunan dilakukan dengan skema multiyears.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version