Target Lifting Migas 1 Juta Barel Tak Bisa Lagi dengan Cara Konvensional, Pemerintah Tawarkan Insentif Besar

Lapangan Migas Pertamina Hulu Kaltim
Lapangan Migas Pertamina Hulu Kaltim

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pemerintah memastikan target ambisius lifting migas nasional sebesar satu juta barel per hari pada tahun 2030 hanya bisa dicapai dengan strategi non konvensional dan terobosan luar kebiasaan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pendekatan lama sudah tidak cukup untuk menjawab tantangan industri migas nasional ke depan.

“Kami dari Kementerian ESDM terpaksa melakukan hal-hal di luar kelaziman. Kalau tetap pakai pola lama, lifting kita akan stagnan,” ujar Bahlil dalam siaran pers Kementerian ESDM

Tiga Pilar Strategi Dongkrak Produksi Migas

Bahlil merinci tiga strategi utama yang tengah digalakkan:

  1. Optimalisasi Produksi Migas – Pemerintah mendorong penerapan teknologi canggih seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) dan pengeboran horizontal untuk meningkatkan perolehan minyak dari cadangan yang ada.
  2. Reaktivasi Sumur Idle – Sumur-sumur migas yang selama ini dibiarkan tidak aktif akan dihidupkan kembali demi memaksimalkan potensi produksi lapangan lama.
  3. Eksplorasi Cekungan Baru – Dari 128 cekungan migas di Indonesia, 68 belum tergarap. Pemerintah fokus mendorong eksplorasi intensif di wilayah-wilayah ini.

BACA JUGA :

Pelelangan 60 Wilayah Kerja Migas hingga 2028

Untuk mempercepat realisasi eksplorasi dan produksi, Kementerian ESDM akan melelang 60 Wilayah Kerja (WK) baru hingga 2028.

“Ini akan kita tenderkan dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan. Atas arahan Bapak Presiden, kalau bisa dipercepat, kami siap laksanakan,” ujar Bahlil.

Bagi Hasil Hingga 50%, IRR 17%

Guna menarik investor, pemerintah menyiapkan insentif hulu migas berupa peningkatan bagi hasil kontraktor hingga 50% dan Internal Rate of Return (IRR) proyek menjadi 15–17%.

“Kami tawarkan formulasi sweetener yang ekonomis. Target lifting tercapai, KKKS tidak rugi, dan negara tetap untung. Ini solusi win-win,” jelas Bahlil.

Tiga WK Baru Diteken di Hadapan Presiden Prabowo

Sebagai bukti keseriusan, pemerintah telah menandatangani kontrak bagi hasil untuk tiga WK dari lelang tahap II tahun 2024: WK Kojo, WK Binaiya, dan WK Serpang.

Total investasi mencapai USD 13,3 juta dengan bonus tandatangan USD 700 ribu. Ketiga proyek eksplorasi ini akan berjalan selama 30 tahun dengan skema cost recovery.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses