Target Nasional Kian Ketat, Balikpapan Siapkan Strategi Penanganan Sampah Berkelanjutan
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan menyatakan siap menindaklanjuti arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait target nasional pengelolaan sampah. Sesuai Peraturan Menteri Nomor 33 Tahun 2025, setiap daerah diwajibkan mengurangi sampah hingga 50 persen pada 2027 dan mencapai 100 persen pada 2029.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyebut kota ini sudah mendapat apresiasi dari pemerintah pusat atas sistem pengelolaan sampah yang dinilai baik. TPA Manggar saat ini telah menggunakan teknologi sanitary landfill.
“Kami mendapat apresiasi dari Kementerian karena sistem pengelolaan sampah kami dinilai sudah baik, termasuk teknologi sanitary landfill yang sudah kami terapkan,” ujar Bagus.
Meski begitu, Balikpapan menghadapi tantangan serius. Kapasitas TPA diperkirakan hanya mampu menampung sampah dua tahun lagi. Sementara volume sampah harian sudah turun dari 480 ton menjadi 360 ton berkat pengolahan kompos,.
“Biasanya kami memproses 480 ton per hari, namun sekarang sudah turun menjadi sekitar 360 ton per hari. Penurunan ini berkat adanya sebagian sampah yang diolah menjadi kompos,” jelasnya.
Bagus menambahkan, kerja sama dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa menjadi solusi untuk memenuhi ketentuan tersebut. “Kami belum tahu pasti bagaimana kelanjutannya. Tapi ada kemungkinan sinergi dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) akan menjadi salah satu solusi ke depannya,” katanya.
Kembangkan Teknologi
Untuk menjawab tantangan kapasitas TPA, Pemkot Balikpapan kini menjajaki teknologi Subcritical Water Hydrolysis Waste-to-Energy (WTE). Teknologi ini tidak menggunakan pembakaran konvensional, melainkan reaktor yang bekerja tanpa suhu ekstrem.
“Saya juga sudah menyampaikan kepada Pak Menteri tentang teknologi ini. Ini bukan pembakaran konvensional, tapi menggunakan reaktor yang mengolah sampah tanpa harus mencapai suhu tinggi hingga 1000 derajat Celsius,” terang Bagus.
Menurutnya, teknologi WTE cocok untuk Balikpapan karena bisa mengolah sampah dalam jumlah lebih kecil. “Teknologi ini masih mungkin untuk mengelola 400 ton sampah per hari, sehingga sangat cocok untuk Balikpapan,” pungkasnya.
Lewat langkah ini, Pemkot optimistis bisa memenuhi target nasional sekaligus menjaga Balikpapan sebagai kota bersih dan berkelanjutan.***
BACA JUGA
