Tekad Tomas Trucha Angkat PSM Makassar dari Papan Bawah Klasemen

Thomas Trucha / ileague

MAKASSAR, Inibalikpapan.com – Klub kebanggaan Sulawesi Selatan, PSM Makassar, resmi memperkenalkan Tomas Trucha sebagai pelatih baru menggantikan Bernardo Tavares yang memutuskan mundur.

Pelatih asal Republik Ceko itu telah diperkenalkan secara resmi di Official Store PSM Makassar, Jalan Balai Kota, Selasa (28/10/2025) kemarin.

Trucha, pemegang lisensi UEFA Pro A, langsung menegaskan ambisi utamanya: mengangkat Juku Eja dari papan bawah klasemen. Saat ini, PSM Makassar hanya berjarak dua poin dari zona degradasi di Championship 2025/26.

PSM Makakassar berada diposisi 14 klasemen, dengan mengoleksi 8 poin, terpaut dua pooin dari PSBS Biak yang berada batas zona degrdasi atau diposisi 16 dengan mengoleksi 6 poin.

“Bagi saya, semuanya tentang proyek. Proyeknya adalah membawa tim naik ke atas karena beberapa hasil pertandingan terakhir tidak bagus,” ujar Thomas Trucha, dikutip dari laman ilegue.id.

Bidik Kebangkitan dan Regenerasi

Tak sekadar memperbaiki performa tim, Trucha juga menyoroti potensi besar pemain muda PSM. Pelatih berusia 53 tahun itu dikenal piawai mengorbitkan talenta muda — salah satunya Patrik Schick, bintang timnas Republik Ceko yang pernah dilatihnya di masa muda.

“Proyek lainnya adalah mempromosikan pemain muda. Saya punya pengalaman bekerja dengan pemain muda seperti Patrik Schick,” ujarnya.

Trucha disebut tertarik pada kombinasi tradisi kuat dan talenta lokal Makassar. Ia telah memantau sesi latihan Rasyid Bakri dan kawan-kawan di Stadion Kalegowa serta meninjau fasilitas penunjang tim — mulai dari ruang gym hingga ruang fisioterapi.

Mulai dari Ruang Ganti

Dalam kesempatan itu, Trucha juga menyapa seluruh pemain, staf pelatih, dan ofisial tim di ruang ganti. Ia mengaku sudah memahami besarnya sejarah dan kultur PSM sebagai klub tertua di Indonesia.

“Berbicara tentang sejarah, saya tidak perlu lagi menjelaskan. Semua orang sudah tahu sejarah besar PSM Makassar,” imbuhnya.

Catatan dan Tantangan

Tomas Trucha datang dengan beban besar — membangkitkan tim juara Liga 1 2022/23 yang kini terpuruk di papan bawah. Ia diharapkan mampu membawa stabilitas, membangun kepercayaan diri pemain, dan mengembalikan identitas agresif Juku Eja di lapangan.

Dengan gaya kepelatihan khas Eropa Timur dan fokus pada pengembangan pemain muda, Trucha menjadi harapan baru bagi suporter Pasukan Ramang untuk melihat tim kembali bersaing di papan atas.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses