Tekan Inflasi Akhir Tahun, Daerah Diminta Jaga Harga dan Stok Pangan Kaltim

Pedatang ayam di Pasar Kandasan Balikpapan (Foto:Samsul/Inibalikpapan.com)
Pedatang ayam di Pasar Kandasan Balikpapan (Foto:Samsul/Inibalikpapan.com)

SAMARINDA, Inibalikpapan.com — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memperkuat langkah pengendalian inflasi dengan mengajak seluruh kabupaten dan kota menjaga stabilitas harga serta ketersediaan stok pangan, khususnya menjelang akhir tahun yang rawan lonjakan harga.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menegaskan, upaya menekan inflasi tidak bisa hanya dibebankan pada pemerintah provinsi, melainkan membutuhkan sinergi seluruh pemangku kepentingan di daerah.

“Kaltim hingga saat ini masih sangat bergantung pada pasokan pangan dari luar daerah, terutama untuk komoditas sayur-mayur. Karena itu, stabilitas harga dan ketersediaan stok harus dijaga bersama,” tegas Seno Aji.

Hal tersebut disampaikan Wagub saat membuka High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Provinsi Kaltim.

Menurutnya, potensi lonjakan harga di akhir tahun merupakan fenomena yang berulang akibat faktor musiman dan meningkatnya permintaan masyarakat. Untuk itu, pemerintah daerah diminta memastikan kelancaran distribusi logistik agar tidak terjadi keterlambatan pasokan yang berdampak pada kenaikan harga.

“Kita harus memastikan tidak ada hambatan distribusi logistik yang masuk ke Kaltim. Jika pasokan lancar, harga bisa lebih terkendali,” ujarnya.

Wagub menekankan, pengendalian inflasi akan lebih efektif jika didukung sistem berbasis data dan teknologi. Salah satunya melalui aplikasi Mandau Kaltim (Mekanisme Pengendalian Komoditas Utama Kalimantan Timur) yang dikembangkan Bank Indonesia Kaltim.

Melalui aplikasi tersebut, pemerintah dapat memantau data harga dan stok komoditas secara lebih akurat dan real time, sehingga kebijakan pengendalian inflasi dapat dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.

Selain itu, pengendalian inflasi di Kaltim juga berpedoman pada roadmap TPID 2025–2027. Dari total 10 kabupaten/kota di Kaltim, sembilan daerah telah menyelesaikan penyusunan peta jalan tersebut.

“Roadmap ini diharapkan menjadi acuan dalam menetapkan strategi, program, dan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah,” pungkas Seno Aji.

Pemprov Kaltim optimistis, dengan penguatan sinergi antar daerah, pemanfaatan teknologi, serta perencanaan yang matang, inflasi di Kalimantan Timur dapat tetap terkendali dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. / Pemprov

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses