Tekan Inflasi, Pemkab Kukar Gelar Gerakan Pangan Murah Sepanjang Agustus

Pemkab Kukar Gelar Gerakan Pangan Murah Sepanjang Agustus
Pemkab Kukar bersama Kejaksaan Negeri Kukar meninjau stan Gerakan Pangan Murah di Taman Creative Park Tenggarong, Kamis (28/8/2025). Foto: Ist

TENGGARONG, inibalikpapan.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sepanjang Agustus lalu. Program ini hadir untuk membantu masyarakat sekaligus menekan laju inflasi di daerah.

GPM pertama berlangsung di halaman Kantor Bupati Kukar pada Jumat (22/8/2025) lalu. Kepala DKP Kukar, Ananias, mengatakan kegiatan ini sekaligus rangkaian HUT RI ke-80.

Dalam kegiatan itu, DKP menjual beras lokal dengan harga Rp13 ribu per kilo, lebih murah dari harga pasaran. Padahal harga asli beras lokal mencapai Rp15 ribu, tapi mendapat subsidi Rp2.500 per kilo melalui kerja sama dengan Perusda MGRM.

“Kita ingin meringankan beban masyarakat. Apalagi menjelang panen gadu, biasanya stok beras petani menipis sehingga harga cenderung naik,” jelasnya melalui keterangan resmi tertulis yang inibalikpapan.com terima, Jumat (4/9/2025).

Tak hanya beras, beberapa kebutuhan pokok juga mendapat subsidi, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, hingga sayur dan buah segar langsung dari petani.

“Konsepnya memangkas rantai niaganya, jadi harganya juga relatif lebih murah,” tambah Ananias.

Kolaborasi dengan Kejaksaan

Selang sepekan, tepatnya Kamis (28/8/2025), GPM kembali hadir. Kali ini berlokasi di Taman Creative Park Tenggarong dengan menggandeng Kejaksaan Negeri Kukar.

Kegiatan tersebut melibatkan banyak pihak, mulai dari DKP, Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Bulog Samarinda, Bank Kaltimtara, hingga sejumlah pelaku UKM dan perusahaan daerah.

Sekda Kukar sekaligus Ketua TPID, Sunggono, menjelaskan bahwa GPM ini serentak dilakukan kejaksaan negeri seluruh Indonesia.

“Di Kukar, kondisi jelang panen gadu membuat stok beras menipis dan harga mulai naik. GPM ini jadi salah satu intervensi untuk menjaga daya beli masyarakat,” katanya.

Adapun komoditas yang tersedia antara lain beras, minyak goreng, cabai, ayam ras, bawang merah, bawang putih, hingga tabung LPG 3 kg. Untuk beras, ada beras SPHP dari Bulog dengan harga gudang (karena sudah disubsidi ongkos angkut Disperindag), serta beras lokal binaan DKP yang sudah diuji laboratorium dan aman dari pestisida berlebih.

“Harapannya, GPM benar-benar memberi dampak nyata bagi masyarakat. Paling tidak bisa menekan harga sekaligus mempermudah akses pangan,” tutup Sunggono.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses