BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Fraksi DPRD Kota Balikpapan mendesak agar dilakukan audit kinerja dan bentuk pansus PDAM. Hal itu karena hingga kini keluhan masyarakat terkait pelayanan PDAM justru makin meningkat

 “Kalau dari Fraksi PDIP meminta audit kerja sampai dengan Pansus, kenapa kami minta Pansus smp[ai sekarang keluhan masyarakat bukannya bertkurang tapi makin bertambah,” ujar Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Balikpapan Haris.

Bahkan kata Haris, dari hasil rapat dengar pendapat (RDP) dengan manajemenb PDAM, setiap tahunnya PDAM Balikpapan menghabiskan anggaran hingga ratusan miliar untuk gaji dan program kerja. Namun pelayanan tak kunjung membaik.

“Kenapa kami minta Pansus , karenasampai sekarang keluhan masyarakat bukannya berkurang tapi makin bertambah,” ujarnya

“Nah kami beranggapan pada saat RDP kemarin dengan dirut PDAM bahwa hampir setiap bulannya itu habiskan Rp 20 miliar berarti kalau saya kalikan saja satu tahun itu berapa? Rp 240 miliar,”

Menurutnya, selama ini PDAM selalu mengeluhkan minimnya air baku, namun justru tidak melakukan inovasi untuk mengatasinya. Kata dia, harusnya jika ada persoalan yang menghambat PDAM terbuka, sehingga bisa diselesaikan.

“Itu yang pada saat yang saya sampaikan,  kalau 2019 ada masalah, masalahnya apa kalau bisa diselesaikan di tahun 2020. Tapi kalau jawabannya hanya air (baku) semua orang juga tahu. Kalau mau bicara air yang lebih penting kerja inovasi,” ujarnya

“Masyarakat kan gak mau tahu mau ada air (baku) atau tidak, tapi yang jadi persoalan masyarakat itu kapan dia bisa terlayani dengan adanya PDAM. Apa masalahnya? Pipanya yang kurang, pompanya yang kurang atau yang lain-lain,”

“Kalau merasa kurang masa sih gak bisa dicarikan solusi. Makanya sudah kami bilang harus ada inovasi sejak dulu, sebagai dirut harus ada inovasi Dia bilang bikin waduk, nanti kita lihat waduk  (tritip)yang ada ini,”

Sebelumnya anggota Komisi II Syukri Wahid menuturkan, sambungan baru PDAM hingga kini baru 79 persen atau 101.421 sambungan. Anggota Fraksi PKS itu mengatakan, harus bisa terealisasi 100 persen setelah berakhirnya kepemimpinan Rizal Effendi-Rahmad Mas’ud.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version