BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan mengucurkan anggaran mencapai Rp 12 miliar untuk biaya penanganan covid-19. Itu pun belum anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kaltim.

“Untuk biaya kesehatan saja yang di Balikpapan saja kita harus menyisihkan Pemerintah Kota hampir lebih Rp 12 miliar, kemudian Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Sabtu (09/05/2020).

Dia mengungkapkan, 13 rumah sakit merawat pasien positif covid-19 maupun yang status pasien dalam pengawasan (PDP). Sebanyak 1.600 tenaga medis, dokter maupun perawat diterjunkan untuk menangani pasien covid-19.

“Semua rumah sakit di Balikpapan ikut menangani covid-19, ada 1.600 tenaga medis di 13 rumah sakit yang bertugas,” sebutnya.

Untuk mengantisipasi jumlah kasus covid-19 maupun PDP yang meningkat, Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Provinsi Kaltim telah menyiapkan Embarkasi Haji Batakan untuk menjadi rumah sakit darurat.   

“Tapi kita berdoa mudah-mudahan rumah sakit daruratnya jangan sampai digunakan. Kita sudah siapkan Embarkasi Haji,” ujarnya.

Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo bahkan sudah menunjuk dokter yang akan memimpin rumah sakit darurat tersebut.“Pak dokter Maruf ini yang dipercaya nanti akan memimpin rumah sakit darurat kita,” ungkapnya.

Sementara data pasien positif covid-19 hingga Sabtu (09/05), sebanyak 39 kasus, 16 pasien dinyatakan sembuh dan 2 meninggal. “Pasien dalam pengawasan (PDP) yang di rumah sakit 23 orang,” ujar Dandim Balikpapan Kolonel I Gusti Agung Putu Sujarnawa.

Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih menjalani isolasi mandiri di rumah 328 orang. Jumlah spesimen yang masih dalam proses pemeriksaan laboratorium 33 dan yang masih dalam perjalanan sebanyak 14 spesimen.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version