BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sedikitnya 15 titik wilayah Kalimantan ditargetkan terapkan BBM satu harga, seiring komitmen Pertamina dalam menyalurkan BBM ke sluruh pelosok negeri. Pada Juli kemarin, Pertamina sudah diterapkan kebijakan satu harga di kecamatan Krayan, Long Apari, dan Jagoi Babang.

Menurut General Manager MOR VI Kalimantan, Yanuar Budi Hartanto agar masyarakat di Kalimantan khususnya dinpelosok dapat menikmati BBM satu harga maka usaha keras untuk mempercepat proyek terus dilakukan.

Hingga 2019 mendatang ditargetkan ada 36 titik bisa terealisasi BBM satu harga. Sedangkan tahun ini ada 15 titik yang ditargetkan bisa terelisasi.

“Kita terus mempercepat proyek ini agar semua warga di Kalimantan dapat menikmati bahan bakar dengan harga yang sama,” jelasnya Rabu, (9/8/2017).

Dikatakannya, pada Agustus ini giliran akan diterapkan kebijakan satu harga di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dan Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. 

“SPBU modular yang akan berada di Paloh, Kabupaten Sambas (Kalbar) sudah rampung dan sekarang sedang proses pengecekan dari pihak HSSE. Kemungkinan akan mulai launching pada minggu kedua Agustus,” terangnya.

Area Manager Communication and Relations Kalimantan, Alicia Irzanova mengatakan BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi akan menjadi produk yang rencananya di supply dari TBBM Pontianak. 

Perjalanan dari TBBM Pontianak menempuh waktu sekitar 6-7 jam atau sekitar 240 km. 

“Pengadaan SPBU Modular ini untuk kebutuhan akan BBM di daerah Sambas Barat hingga Utara. SPBU Modular melayani kebutuhan sekitar 40-200 KL per hari, di mana hanya ada satu modul yang digunakan untuk sarana penimbunana dan sarana penjualan,” jelasnya. 

Sedangkan SPBU modular yang berada di Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah sudah dilakukan pengisian perdana dari TBBM Sampit dan Pangkalan Bun. 

Alicia menyebutkan SPBU direncanakan dapat dibuka secara resmi pada bulan Agustus mendatang. Produk-produk yang akan distok yaitu Premium, Pertalite, Dexlite, dan Solar Non Subsidi. Jumlah volume yang distok pun disesuaikan dengan kebutuhan dan konsumsi masyarakat setempat nantinya. 

“Dengan adanya SPBU yang ada di Seruyan, kami harap dapat memenuhi kebutuhan warga setempat di sekitar sana. Perjalanan yang ditempuh untuk supply produk tersebut pun tidak mudah, masih banyak jalanan yang kurang mulus sehingga mobil tangki harus lebih berhati-hati karena aspek safety. Sekitar lebih kurang 4 jam dari Sampit dan 6 jam dari Pangkalan Bun,” tukasnya.

Untuk diketahui, saat ini Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Hulu sudah menikmati 1 liter Premium sebesar Rp 6.450/liter dan Solar sebesar Rp 5.150/liter.  Sebelumnya dihargai Rp 15.000 – 18.000.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version