Terisolasi, Harga Sembako Selangit, Warga Mahakam Ulu Berteriak: Segera Bangun Jalan Darat
MAHAKAM ULU, Inibalikpapan.com – Harapan masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) untuk memiliki akses jalan darat yang layak kembali mengemuka.
Lebih dari sepuluh tahun sejak dimekarkan, Mahulu masih tercatat sebagai salah satu kabupaten paling terisolasi di Kaltim. Hingga kini, Sungai Mahakam tetap menjadi jalur utama keluar-masuk wilayah ini.
Keterisolasian itu berdampak langsung pada tingginya biaya logistik, mahalnya harga kebutuhan pokok, serta terbatasnya layanan pendidikan dan kesehatan. Tak heran, pembukaan jalan darat dianggap sebagai urat nadi masa depan Mahulu.
Isu strategis ini menjadi sorotan dalam Dialog Publika TVRI Kaltim, Selasa (2/9/2025), yang menghadirkan Wakil Bupati Mahulu Muhammad Saktianto, Kasatker Pelaksanaan Jalan Perbatasan Kaltim BBPJN Mochamad Saktianto, serta Kabid Bina Marga Dinas PUPR-Pera Kaltim R. Hariadi.
Wakil Bupati menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama provinsi telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp206 miliar untuk pembangunan ruas Tering–Ujoh Bilang. Namun ia menekankan pentingnya kualitas konstruksi.
“Kalau hanya mengandalkan aspal, maksimal enam bulan sudah rusak. Solusinya harus beton agar bertahan lama. Jangan sampai pembangunan setengah-setengah,” tegasnya.
Dari sisi teknis, BBPJN Kaltim memastikan tahun ini ada tiga paket pekerjaan, termasuk peningkatan ruas Tering–Long Bagun sepanjang lebih dari 20 kilometer.
Jalur ini sangat vital karena akan menghubungkan Mahulu dengan Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, bahkan membuka koneksi hingga Sarawak, Malaysia.
Sementara itu, Dinas PUPR-Pera Kaltim menargetkan pembangunan Tering–Ujoh Bilang rampung pada Desember 2025. Pemerintah provinsi juga memastikan, akses darat ke Mahulu bisa digunakan paling cepat akhir 2025 dan paling lambat 2026.
Bagi masyarakat Mahulu, janji tersebut bukan sekadar pembangunan infrastruktur, melainkan penentu arah pembangunan daerah.
Jalan darat yang layak diharapkan dapat menurunkan biaya logistik, mempercepat distribusi hasil perkebunan, menekan harga barang kebutuhan pokok, sekaligus membuka akses pendidikan dan layanan kesehatan bagi ribuan warga pedalaman.
Kini, semua mata tertuju pada komitmen pemerintah: apakah Mahulu benar-benar akan keluar dari keterisolasian di akhir 2025, atau kembali harus bersabar menunggu janji yang berulang. / Pemprov Kaltim
BACA JUGA
