BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Rapat Pleno Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Balikpapan Utara  yang berlangsung sekitar pukul 21.40 Wita, Minggu (21/04), menuai protes. Hal itu diakui Wakil Ketua PPK Balikpapan Utara Maslih.

Menurutnya, hal itu karena adanya selisih suara yang jauh dengan daftar pemilih tetap (DPT), TPS 18 Kelurahan Batu Ampar. Pasalnya, berdasarkan formr C1 jumlah DPT 248 jiwa, namun saat rapat pleno justru jumlahnya dua kali lipat.

“Karena jumlah suaranya sampai 400-an makanya saksi pada protes, padahal DPT 248 jiwa, itu yang di protes saksi,” ujarnya.

Karenanya lanjut dia, agar tidak berlanjut kemudian diambil jalan tengah dan diambil keptusan, dibongkar ulang kotak suaranya dan dihitung kembali surat suaranya. Keptusan itu disetujui masing-masing saksi yang hadir.

“Jadi kita bongkar ulang kotak suaranya , itu untuk meredakan suasana, jadi itu jalan tengah yang disepakati bersama,” ujarnya.

Sementara, saksi Partai Gerindra, Aris meminta semua kotak suara dihitung ulang baik untuk Presiden, DPR RI, DPD, DPR Provinsi dan DPR Kabupaten/Kota. Hal itu untuk memastikan, transparan dan tidak merugikan partai dan calon  presiden,

“Karena kan bisa merugikan, makanya kita minta ulang, satu kotak  suara salah, bisa yang lain juga. Dan surat-surat siluiman begini harus diawasi, supaya transparan,” ujarnya.

Maslih menambahkan, berdasarkan keterangan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat penghitungan di TPS jumlah berbedanya jumlah suara dan DPT karena coblosan ke partai dihitung dan coblosan ke caleg juga dihitung.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version