Tiga Daerah di Kaltim Satukan Langkah Kendalikan Inflasi Lewat Komitmen Bersama

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com — Tiga wilayah di Kalimantan Timur yakni Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser bersepakat memperkuat sinergi dalam pengendalian inflasi melalui penandatanganan Komitmen Bersama dalam Rapat Koordinasi High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan.

Rapat HLM ini membahas tiga agenda utama: evaluasi perkembangan inflasi dan komoditas strategis, penyelarasan Roadmap Pengendalian Inflasi TPID 2025–2027, dan pemantauan kerja sama antar daerah (KAD) yang telah dirintis sebelumnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Paser Adi Maulana, serta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan BUMD dari masing-masing wilayah.

Pentingnya Strategi Antisipatif

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, dalam paparannya menyampaikan bahwa inflasi di Balikpapan telah berada di ambang batas bawah sasaran nasional sebesar 1,5 persen. Adapun inflasi di PPU mendekati target 2,5 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi nasional diprediksi membaik di semester II 2025, meski tantangan eksternal masih tinggi akibat tensi geopolitik di Timur Tengah dan kebijakan tarif Amerika Serikat.

Robi menekankan pentingnya strategi antisipatif untuk menjaga stabilitas harga, utamanya komoditas pangan. Ia juga menyoroti potensi gangguan rantai pasok di Balikpapan akibat cuaca ekstrem belakangan ini, sementara sebagian besar kebutuhan pangan kota ini masih bergantung dari luar daerah.

Dalam sesi diskusi, Wakil Wali Kota Balikpapan mengusulkan pengembangan pertanian di wilayah gambut Balikpapan Utara sebagai solusi jangka panjang. Di sisi lain, Wakil Bupati PPU menyerukan peningkatan kolaborasi antar daerah untuk menjamin distribusi barang tetap lancar, meski menghadapi kendala cuaca maupun minimnya integrasi data lintas sektor.

Asisten Perekonomian Setda Paser, Adi Maulana, mengungkap rencana pembentukan pusat penelitian dan pengembangan pertanian pangan oleh Pemkab Paser. Lembaga ini ditargetkan untuk menghasilkan bibit unggul lokal dan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah. Sebanyak 100 hektare lahan telah disiapkan dan empat OPD akan dilibatkan secara terpadu. Program ini sudah masuk dalam RPJMD dan ditargetkan mulai berjalan dalam enam bulan ke depan.

Dalam sesi laporan program kerja sama antar daerah, Perumda Prima Jaya Taka menyatakan kesiapannya memasok telur dengan harga pokok produksi yang kompetitif, sementara Perumda Manuntung Sukses sedang mempercepat penyiapan jasa logistik dan menyusun alternatif distribusi. Proses pengadaan akan dimulai setelah kesepakatan harga pengiriman tercapai.

Komitmen Bersama

Sebagai penutup rapat, tiga pimpinan daerah yang hadir menandatangani Komitmen Bersama, disaksikan langsung oleh Kepala BI Balikpapan. Komitmen itu mencakup:

  1. Pelaksanaan Operasi Pasar, Pasar Murah, dan Gerakan Pangan Murah secara rutin di setiap kecamatan, bekerja sama dengan distributor, pelaku usaha, dan kelompok tani;
  2. Penguatan dan perluasan Kerja Sama Antar Daerah (KAD), khususnya melalui BUMD pangan yang aktif mendorong stabilitas pasokan dan harga;
  3. Penetapan Roadmap Pengendalian Inflasi Daerah 2025–2027 yang terintegrasi, inovatif, dan didukung dengan fiskal berkelanjutan.

Melalui pertemuan ini, seluruh pihak menegaskan bahwa pengendalian inflasi bukan hanya persoalan teknis. Melainkan bagian dari usaha bersama menjaga ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses