Tiga Kali Dalam Sebulan, Bea Cukai Balikpapan Bongkar Penyelundupan Sabu Asal Malaysia
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Balikpapan kembali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika dari luar negeri. Dalam kurun waktu singkat sejak awal Juni 2025, sedikitnya tiga kasus penyelundupan sabu-sabu asal Malaysia berhasil digagalkan, dengan total barang bukti mencapai sekitar empat kilogram.
Kepala KPPBC Tipe Madya Pabean B Balikpapan, RM Agus Ekawidjaja, menjelaskan bahwa pengungkapan tersebut merupakan hasil kerja sama intensif antara Bea Cukai Balikpapan dengan tim Penindakan dan Penyidikan (P2) Kanwil Bea Cukai Kalimantan Timur. Pengawasan ketat dilakukan secara berlapis di seluruh titik kedatangan internasional, terutama di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan.
“Ini adalah kasus ketiga dalam periode yang sama. Dua kasus pertama terjadi pada awal Juni, hanya berselang satu minggu. Modusnya pun berbeda-beda ada yang menyembunyikan barang di dalam koper, dan ada pula yang menempelkan langsung ke tubuh atau disebut body stripping,” jelas Agus, Rabu (16/10/2025).
Modus Berbeda, Tujuan Sama
Agus mengungkapkan, seluruh pelaku merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia yang menggunakan jalur penerbangan Kuala Lumpur–Balikpapan. Uniknya, semua kasus menggunakan jadwal penerbangan yang sama, yakni tiba setiap Jumat sore di Bandara SAMS Sepinggan.
Menurut Agus, pemilihan jadwal tersebut bukan kebetulan, melainkan strategi sindikat internasional untuk mengelabui petugas. Para pelaku diduga menganggap aktivitas penerbangan pada akhir pekan lebih padat sehingga pengawasan petugas dianggap longgar.
“Walau cuma ada satu penerbangan dari Kuala Lumpur pada Jumat sore, kami selalu siaga penuh. Pengawasan kami lakukan sejak analisis profil penumpang, pemantauan gerak-gerik di area bagasi, hingga pemeriksaan koper melalui X-ray,” tegasnya.
Selain menggunakan alat X-ray berteknologi tinggi, Bea Cukai Balikpapan juga melibatkan anjing pelacak (K9) dalam setiap proses pemeriksaan. Unit K9 dinilai sangat efektif mendeteksi keberadaan narkotika yang disembunyikan secara rapi di dalam barang bawaan penumpang.
“Kami selalu melibatkan K9 unit dalam pemeriksaan barang dan area bagasi. Dukungan teknologi dan anjing pelacak sangat penting dalam menekan potensi lolosnya barang terlarang,” tambah Agus.
Sinergi Lintas Instansi, Keamanan Diperketat
Dalam upaya pencegahan, Bea Cukai Balikpapan juga memperkuat sinergi dengan Polresta Balikpapan, BNN Kota Balikpapan, dan otoritas bandara. Kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan pengawasan berjalan maksimal dan tidak ada celah bagi penyelundup.
“Kami berkomitmen melindungi masyarakat dari bahaya narkotika. Upaya ini bukan hanya tugas Bea Cukai, tapi tanggung jawab bersama seluruh aparat penegak hukum,” ujar Agus.
Agus juga menegaskan, pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap jalur internasional, terutama dari negara-negara yang teridentifikasi sebagai zona merah peredaran narkoba. Sistem profiling penumpang dan barang bawaan diperkuat untuk mengidentifikasi risiko lebih dini sebelum kedatangan pesawat.
Tindak Lanjut dan Ancaman Hukuman Berat
Seluruh barang bukti sabu-sabu dengan total berat sekitar empat kilogram kini telah diserahkan ke aparat penegak hukum untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Para pelaku dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.
“Kami tidak akan memberikan ruang sedikit pun bagi pelaku penyelundupan narkotika. Semua proses hukum akan kami kawal hingga tuntas,” tegas Agus.
Waspadai Modus Baru
Agus menambahkan, sindikat penyelundupan narkotika terus mengembangkan berbagai modus untuk mengelabui petugas. Karena itu, Bea Cukai Balikpapan berupaya memperbarui strategi pengawasan dengan memadukan teknologi, intelijen, dan kerja sama internasional.
“Mereka terus berinovasi mencari celah. Namun kami pun tidak kalah siap. Kami tingkatkan kemampuan deteksi, patroli intelijen, hingga pelatihan bagi petugas di lapangan,” ujarnya.
Selain jalur udara, Bea Cukai juga memperkuat pengawasan jalur laut dan kargo, mengingat Balikpapan merupakan salah satu hub logistik dan pelabuhan utama di Kalimantan Timur. Setiap pengiriman barang dari luar negeri kini dipantau lebih ketat menggunakan sistem berbasis risiko (risk management system).
Agus pun mengimbau masyarakat untuk berperan aktif melaporkan apabila menemukan aktivitas mencurigakan terkait peredaran narkoba. Menurutnya, keberhasilan pengungkapan kasus ini juga berkat adanya partisipasi masyarakat yang memberikan informasi awal kepada petugas.
“Peran masyarakat sangat penting. Kami harap warga tidak ragu melapor karena semua informasi pasti kami rahasiakan,” pungkasnya.***
BACA JUGA
