Tiga Mahasiswa Hilang Usai Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS Duga Penghilangan Paksa
JAKARTA, inibalikpapan.com – Tiga mahasiswa yang hilang sejak gelombang unjuk rasa akhir Agustus 2025 hingga kini belum ditemukan. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menduga mereka menjadi korban penghilangan paksa.
Ketiganya adalah Bima Permana Putra, Muhammad Farhan Hamid, dan Reno Syahputra Dewo. Bima dilaporkan hilang pada 31 Agustus di sekitar Glodok, Jakarta Barat. Menurut informasi keluarga, ia bukan peserta aksi, melainkan hanya ingin menyaksikan unjuk rasa.
Farhan dan Reno sama-sama mengikuti aksi di depan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat pada 29 Agustus. Reno terakhir kali terlihat pada 30 Agustus, sementara Farhan dilaporkan hilang sejak 31 Agustus.
Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya Saputra, mengatakan hingga 12 September, negara belum memberikan kejelasan terkait keberadaan ketiga mahasiswa tersebut.
“Negara masih belum mengembalikan tiga orang lainnya yang diduga mengalami penghilangan paksa dalam gelombang aksi pada 25–31 Agustus 2025,” ujar Dimas, Sabtu (13/9/2025), mengutip Suara, jaringan inibalikpapan.com.
KontraS menyebut dugaan itu didasarkan pada pola yang sama dari 33 orang yang sebelumnya sempat dilaporkan hilang namun kemudian ditemukan. Selama periode hilang, mereka ditahan secara incommunicado, yaitu tanpa akses komunikasi dengan keluarga maupun pendamping hukum.
Menurut Dimas, praktik ini menempatkan korban di luar perlindungan hukum dan berpotensi mengarah pada penyiksaan serta penahanan sewenang-wenang.
“Mereka disembunyikan, tidak diberi akses pendampingan hukum, dan ditempatkan di luar jangkauan perlindungan hukum,” kata Dimas.
KontraS menilai tindakan tersebut memenuhi unsur kejahatan penghilangan paksa, sebagaimana diatur dalam Konvensi Internasional Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa (ICPPED), yang telah ditandatangani Indonesia sejak 2010.
Polda Metro Jaya sebelumnya telah membuka posko pengaduan orang hilang untuk menerima laporan dari keluarga maupun masyarakat terkait korban yang belum ditemukan.
BACA JUGA
