BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mengimbau paradigma responsif diubah menjadi preventif.

Mengingat, upaya mitigasi bencana dengan metode preventif ini dinilai lebih efektif untuk dapat mengurangi risiko bencana menjadi lebih minim.

“Kita sekarang kan dari responsif menjadi preventif, bagaimana kita mengedukasi masyarakat untuk bisa lebih mengetahui dan mengantisipasi ketika bencana akan datang,” ucap Kepala BPBD Kota Balikpapan, Silvia Rahmadina kepada media, Sabtu (18/3/2023).

Adapun, bencana yang dimaksudnya juga beragam jenisnya. Termasuk bencana hidrometeorologi yang saat ini kerap terjadi, baik cuaca ekstrem maupun kekeringan yang disebabkan kondisi cuaca yang tak menentu.

“Saat ini kita berfokus untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi kering. Musim panas yang akan berlangsung lebih panjang dari biasanya,” katanya.

“Kalau prediksi BMKG memang harusnya bulan ini sudah memasuki masa (kekeringan) itu,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyebut kondisi cuaca tak menentu seperti saat ini memang tidak dapat dijadikan acuan pasti. Namun demikian, pemerintah dalam hal ini BPBD tetap bertugas untuk dapat mengantisipasi dan meminimalisir risiko bencana yang terjadi dengan menggunakan prediksi yang dilakukan berdasarkan data dan riset.

“Tapi, kalau kita lihat kan memang kondisinya di Balikpapan sendiri masih hujan terus ya beberapa hari belakangan,” sebutnya.

BPBD berkolaborasi dengan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup serta Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan untuk dapat mempersiapkan diri menghadapi bencana kekeringan ini. Khususnya, dalam menyediakan air baku untuk masyarakat dengan menampung air di penampungan-penampungan yang ada.

“Untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana kekeringan ini dengan menampung air, sehingga tampungan air bisa lebih maksimal dan tetap dapat menyediakan air untuk masyarakat,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version