BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Kementerian PUPR menghentikan sementara proyek pembangunan jembatan tol Nipah-Nipah ruas Melawai Balikpapan karena ada dispuit yang belum tuntas secara teknis untuk ketinggian jembatan.

Apalagi ruas dibawah jembatan itu merupakan alur keluar masuk kapal besar baik ke Pelabuhan Semayang ataupun ke Pertamina.

Menteri PUPR Basuki Hadimulyono mengatakan pihak masih mengkaji kembali titik jembatan PPU-Balikpapan. selain tidak mengganggu alur pelayaran dan penerbangan juga dimaksudkan dapat mendukung infrasturktur IKN untuk wilayah PPU dan Balikpapan.

“Jembatan Melawai-Nipah-nipah

Sudah distop tendernya karena masih ada dispiut

Disana ada penyeberangan yang satu kali penyeberangan 300 ribu adaberapa ratusan  penyeberangan itu sudah rebut sendiri. Belum disosialisasi. Kedua kapal-kapal masuk pelabuhan kalau disini buat rendah dia nggak bisa masuk kalau tinggi crossing kapal/pesaawat mendarat ganggu jadi masih ada dua dispiut,” jelasnya saat menghadiri raker spesifik Komisi V DPR RI di Balikpapan, Rabu sore (4/12/2019).

Dia memastikan lokasi awal ini akan dipindah. Saat ini tim masih melakukan kajian lebih tepat untuk titik lokasi yang baru.

“Lokasi dipindah lebih tepatnya di setelah pelabuhan.

Direktur Lagi dilihat dulu sebagai poros selatan sekarang ada IKN diatasnya orang cendrung akan orang dari Banten mau ke bekasi  lewat ke Jakarta kira-kira begitu lah,” ujarnya.

Dalam perencanaan yang sebelumnya diketahui tinggi jembatan diproyeksikan 65-68 meter dari permukaan laut.  Masalah ketinggian ini belum tuntas sehingga akan dipindahkan ke lokasi lain.

Awalnya Jembatan tol ini memiliki panjang 7,6 km dengan estimasi biaya Rp16,5 triliun. Pemrakarsa proyek PT Waskita Toll Road. Jika terbangun cukup waktu 10 menit . dibangun dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version