BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Wakil Walikota Rahmad Mas’ud cukup terkejut mengetahui angka penderita stunting di Balikpapan mencapai 30 persen.

“Itu artinya setiap di lingkungan RT terdapat anak-anak penderita stuting,” kata Rahmad saat melakukan penjaringan dan pendataan kasus stunting di TK Cahaya Andika Sungai Ampal, Kelurahan Sumber Rejo, Senin (19/11/2018).

Menurutnya angka 30 persen sangat besar jika memang benar. Karena itu pihak pemerintah melakukan pengecekan langsung di lapangan baik di sekolah maupun di lingkungan rumah tinggal. Dia berpendapat masyarakat perlu memperhatikan asupan gizi dan vitamin anak-anak dalam tumbuh kembang.

“Pemerintah kota keliling bagi tugas tiap kecamatan. Bukan hanya masalah Stunting tapi juga masalah sosial lainnya. Kita lakukan ini karena kepedulian mereka anak penerus bangsa,” ujarnya.

Walikota bersama istri melakukan pengukuran tinggi badan siswa TK Cahaya Andika. Hasilnya tidak ditemukan adanya stunting di sekolah ini. “100 persen tidak ditemukan stunting ya kita berterimakasih. Kita cek langsung karena dikatakan Balikpapan 30 persen stunting. Tentu dasar ini kita cek sekolah-sekolah ya kalau dikatakan 30 persen mudah-mudahan tidak ya,” bebernya.

“Kalau toh ada paling tidak sebanyak yang disampaikan pihak lain. Disekolah lain mungkin ada tapi tidak maksimallah,” lanjutnya.

Pihaknya akan terus melakukan pendampingan dan pencegahan di sekolah-sekolah dengan melibatkan semua pihak utama DKK untuk kampanyekan makan sehat bergizi bagi balita.

“Sehingga benar-benar Balikpapan bisa meminamalkan adanya stunting. Kegiatan ini terus berkelanjutan untuk memonitor disemua tempat masing-masing. Tidak menutup kemungkinan semua RT diinformasikan soal ini,” tandasnya.

Sedangkan di TK Trisula Balikpapan Kota, Ketua Tim Penggerak PKK Balikpapan, Arita Rizal mengatakan ada 4 anak di TK Trisula yang diduga mengalami stunting. “Tapi kita lihat dulu kasus per kasusnya. Apakah karena memang sejak bayi atau bagaimana. Karena ketika bayi kembar juga ada perbedaan tingginya,” jelas Arita.

Penjaringan merupakan langkah awal sebelum melakukan pendampingan terhadap anak yang terindikasi stunting.
Selanjutnya dilakukan pendampingan dalam bentuk perbaikan asupan gizi dan lainnya.
“Kita masih dicari tahu dulu, apa penyebab anak terkena stunting,” tandas Arita.

Stunting merupakan kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version