BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Program Mahakam Executive Press Tour 2016 Total Indxonesie, di hari kedua meninjau lapangan Senipah, Peciko dan South Mahakam (SPS),  Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (13/1/2016) pagi.

Rombongan yang dipimpin Kepala Departemen Media Total Indonesie Kristiadi Hartadi, diterima Kepala Lapangan SPS Irwan Victor dan Johanes Anton Witono Site Production Engineer serta Tim SPS.

Sebelum ke area produksi gas, dan Liquid Senipah, rombongan mendapatkan mendapatkan penjelasan dari Kepala Lapangan SPS Irwan Victor dan Johanes Anton Witono site production Engineer. Khususnya menyangkut safety.


Dimana harus mengenakan pakaian keselamatan dan perlengkapan seperti helm, kacamata, penutup telinga, sarung tangan sebelum memasuki areal produksi yang menjadi obyek vital  di area produksi SPS.

Namun sebelumnya, rombongan meninjau ruang kontrol produksi SPS yang dikendalikan oleh perangkat komputer dan teknologi tinggi dengan pantau langsung. Setelah itu kemudian diajak mengelilingi area proses produksi Liquid dan kondensat maupun area produksi gas.

Peserta Press Tour berfoto bersama (foto : andi)
Peserta Press Tour berfoto bersama (foto : andi)

Di area ini, perlengkapan kamera harus diperiksa dan ditutupi Blitz dengan lakban, menitipkan jam, cincin termasuk handphone  kepada petugas keamanan.

Irwan Victor mengatakan SPS menjadi area terlengkap yang dimiliki Total Indoesie di Blok Mahakam. Sebab di dalamnya tidak hanya terdapat fasilitas proses gas da Liquid namun juga enam terminal tempat penampungan minyak  dan fasilitas jaringan pipa tengah laut yang menghubungkan rig/sumur.

Termasuk pengisian terminal BBM ditengah laut dengan pengangkutan kapal tanker kapasitas 80 ribu-125 ribu barel. Dilapangan ini, juga terdapat jalur pipa mendistribusikan gas ke Bontang dan fasiltas pengiriman gas yang digunakan Mubadala (KKKS asal Timur Tengah)

“Gas dan Likuid produksi di SPS 850 juta kubik per hari. Dari jumlah itu 70 juta kaki kubik perhari milik Mubadala,” tuturnya (13/1/2016)

Kata dia, sejauh ini operasionalnya SPS sudah berjalan maksimal berjalan normal walaupun di tengah kondisi harga anjlok kondisi saat ini.

“Produksi kita berjalan normal tapi memang kapasitas yang ada mungkin  tidak semua karena makin turunnya kemampuan sumur yang ada,” tambahnya.

Hasil produksi SPS dalam bentuk gas dikirim ke Bontang. Sebagian  dikirim ke IPP PLN  Snipah untuk memasok gas untuk keperluanpembangkit listrik tenaga gas 2X45 mega Watt.

Kristiadi Hartadi menambahkan, kegiatan Press Tour sebagai apresiasi kerjalsama yang terjalin antara media dan Total Indonesia.

“Kegiatan seperti ini penting untuk diketahui wartawan selaku stake holder, menyangkut operasional hulu migas. Ssupaya pemahaman industri migas terpelihara dan terupdate perkembangan,” tandasnya.

Andi

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version