TP PKK Balikpapan Gandeng DLH Perkuat Program Pemilahan Sampah, Targetkan Partisipasi 11 Ribu Kader
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Balikpapan resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam program pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Langkah ini menandai upaya serius pemerintah kota dalam membangun budaya lingkungan bersih dan sehat dari tingkat rumah tangga.
Ketua TP PKK Kota Balikpapan, Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud, mengatakan bahwa kolaborasi ini melibatkan ribuan kader aktif yang tersebar di seluruh kelurahan. “Jumlah kader kami sekitar 11 ribu. Bila setengahnya saja aktif memilah sampah, maka ini akan sangat membantu mengurangi beban di TPA Manggar,” ujarnya usai kegiatan koordinasi bersama DLH, Rabu (30/4/2025).
Pokja 3 PKK Jadi Garda Depan
Program pengelolaan sampah akan dikoordinasikan oleh Kelompok Kerja (Pokja) 3 PKK, yang membidangi urusan lingkungan hidup. Namun, Hj. Nurlena menekankan bahwa seluruh Pokja akan dilibatkan, mengingat sifat program yang menyentuh banyak aspek dalam kehidupan rumah tangga.
Sudirman Djayaleksana, Kepala DLH Kota Balikpapan, menambahkan bahwa peran TP PKK sangat krusial dalam mendukung keberhasilan program pemilahan sampah dari sumber. “Kami melihat ibu-ibu PKK sebagai agen perubahan. Program ini sejalan dengan gerakan bank sampah yang sudah ada, dan justru memperkuat sistem yang dibangun selama ini,” katanya.
Strategi Pemilahan Sampah: Mulai dari Rumah
Salah satu komponen utama program ini adalah edukasi masyarakat tentang pemilahan sampah organik dan anorganik.
- Sampah organik seperti sisa makanan dan daun akan diarahkan untuk dikomposkan secara mandiri.
- Sampah anorganik seperti plastik, botol, dan kertas akan disalurkan ke bank sampah unit (BSU) yang kini jumlahnya mencapai 77 unit di berbagai kelurahan.
“Pemilahan ini penting agar beban TPA berkurang dan masa pakainya bisa lebih panjang. Ini langkah konkret menuju kota yang lebih hijau,” ujar Sudirman.
DLH juga menyiapkan program pendampingan teknis, sosialisasi masif lewat kader lingkungan, serta monitoring berkala di tingkat RT/RW. Hingga 2024, Balikpapan telah mencatat pengurangan volume sampah sebesar 30 persen. Targetnya meningkat menjadi 50 persen pada 2026.
Stunting dan Posyandu Jadi Fokus Tambahan
Selain urusan lingkungan, Hj. Nurlena juga menyoroti pentingnya peningkatan kunjungan ke posyandu sebagai bagian dari percepatan penanganan stunting. Ia menyayangkan rendahnya partisipasi masyarakat. “Target nasional 95 persen, tapi kita baru di angka 45 persen. Kita harus dorong dengan pendekatan baru, misalnya pemeriksaan di taman-taman kota yang sudah dibangun Wali Kota,” jelasnya.
Upaya ini akan menjadi bagian dari rangkaian persiapan menyambut peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK tingkat nasional. Hj. Nurlena mengungkapkan bahwa 90 persen persiapan telah rampung, termasuk lokasi kegiatan, anggaran, hingga susunan acara.
“Balikpapan akan menjadi tuan rumah untuk kegiatan besar, seperti pemeriksaan kesehatan gratis bagi 3.000 warga, pameran produk UMKM lokal, dan berbagai kegiatan lainnya. Puncak HKG dan Rakernas memang digelar di Samarinda, tapi kita berperan penting dalam keseluruhan rangkaiannya,” tambahnya.
Keterlibatan Masyarakat Kunci Keberhasilan
Baik DLH maupun TP PKK sepakat bahwa keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh keterlibatan aktif masyarakat. Edukasi dan perubahan perilaku dalam mengelola sampah serta menjaga kesehatan keluarga menjadi fondasi penting menuju Balikpapan sebagai kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
“Kami optimis, dengan kolaborasi yang kuat, Balikpapan bisa menjadi contoh nasional dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan keluarga,” tutup Sudirman.***
BACA JUGA
