TP2DD Balikpapan Evaluasi Elektronifikasi Retribusi Parkir dan Pasar
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Balikpapan terus mendorong percepatan digitalisasi layanan publik, khususnya pada sektor retribusi parkir tepi jalan umum dan retribusi pelayanan pasar.
Upaya itu dilakukan melalui evaluasi hasil survei lapangan untuk memastikan sistem pembayaran non-tunai berjalan optimal, transparan, dan akuntabel.
Evaluasi ini menjadi tahap lanjutan setelah tim melakukan pengecekan langsung di sejumlah titik parkir dan area pasar. Pemerintah ingin memastikan kesiapan infrastruktur di lapangan, alur pelayanan, serta kemampuan petugas dalam mengoperasikan sistem transaksi digital.
Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Kota Balikpapan, Idham, mengatakan elektronifikasi retribusi merupakan kebutuhan mendesak demi memperkuat tata kelola keuangan daerah. Menurutnya, hasil temuan lapangan segera ditindaklanjuti agar seluruh transaksi pelayanan publik beralih ke sistem non-tunai.
“Kami menindaklanjuti hasil survei lapangan untuk memastikan setiap temuan di titik parkir dan pasar langsung kami selesaikan. Kami ingin seluruh transaksi retribusi di Balikpapan beralih ke sistem non-tunai agar lebih efisien dan transparan,” ujarnya, Kamis (27/11/2025).
Idham menegaskan bahwa pembayaran non-tunai adalah instrumen penting untuk menekan potensi kebocoran retribusi. Dengan sistem digital, seluruh transaksi tercatat otomatis, sehingga pemerintah dapat memantau penerimaan secara real time tanpa celah manipulasi.
“Kami memperkuat sistem ini karena manfaatnya sangat besar. Pemerintah dapat memantau transaksi secara real time, sementara masyarakat menikmati proses pembayaran yang lebih cepat dan aman,” jelasnya.
Sektor parkir dan pasar menjadi prioritas karena memiliki volume transaksi yang tinggi setiap hari. Integrasi sistem, kata Idham, menjadi langkah strategis untuk menyatukan data retribusi dari berbagai titik layanan, sehingga memudahkan pengawasan dan pelaporan.
“Setiap hari ada ratusan transaksi di titik parkir dan pasar. Sistem digital membantu kami mengelola data lebih akurat dan menekan beban administrasi manual. Kami menata integrasi sistem agar data retribusi dari parkir dan pasar masuk ke satu pintu,” tambahnya.
Lebih jauh, Idham menegaskan bahwa elektronifikasi retribusi merupakan bagian dari komitmen besar Pemerintah Kota Balikpapan untuk mempercepat digitalisasi keuangan daerah. Pemkot ingin seluruh transaksi publik berbasis elektronik demi meningkatkan efisiensi dan memastikan akuntabilitas keuangan.
“Kami melangkah menuju kota yang lebih modern. Setiap rupiah retribusi harus tercatat dengan benar, dan sistem digital adalah jawabannya,” ujarnya.
Dengan evaluasi berkelanjutan, TP2DD berharap penerapan non-tunai pada retribusi parkir dan pasar di Balikpapan dapat berjalan penuh dan berkesinambungan, sekaligus menjadi model perubahan dalam pengelolaan keuangan daerah.***
BACA JUGA
