UKT Gratispol Baru Cair November, Gubernur Kaltim Beberkan Penyebabnya
SAMARINDA, Inibalikpapan.com — Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menegaskan bahwa perubahan APBD 2025 menjadi faktor utama keterlambatan pencairan Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Pendidikan Gratispol.
Hal itu disampaikannya saat menyerahkan secara simbolis UKT kepada 32.853 mahasiswa penerima di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Senin (17/11/2025).
Gubernur Rudy Mas’ud menjelaskan, proses finalisasi APBD Perubahan baru rampung pada awal November, sehingga pencairan UKT baru dapat dilakukan pertengahan bulan.
“Kami memohon maaf sedikit anggarannya terlambat, karena proses APBD Perubahan 2025 baru selesai awal November. Sekarang semuanya sudah bisa didistribusikan,” ujarnya.
Rp44 Miliar UKT Gratispol Sudah Dicairkan untuk 9.563 Mahasiswa
Pemprov Kaltim telah merealisasikan pencairan Rp44.153.600.000 untuk 9.563 mahasiswa di tujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dana tersebut sudah masuk ke rekening kampus dan menunggu penyaluran ke mahasiswa.
Rinciannya:
- Universitas Mulawarman (Unmul): 4.381 mahasiswa – Rp22.454.300.000
- Politeknik Negeri Samarinda (Polnes): 1.429 mahasiswa – Rp6.382.100.000
- UIN Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI): 1.175 mahasiswa – Rp4.898.600.000
- Institut Teknologi Kalimantan (ITK): 1.227 mahasiswa – Rp4.680.500.000
- Poltekkes Kemenkes Samarinda: 671 mahasiswa – Rp3.562.940.000
- Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba): 483 mahasiswa – Rp1.570.360.000
- Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Politani): 197 mahasiswa – Rp604.800.000
Rudy meminta seluruh perguruan tinggi agar tidak menunda pencairan ke mahasiswa.
“Pastikan uang UKT ini langsung dimanfaatkan. Jangan menunggu. Gunakan segera untuk meringankan beban mahasiswa dan orang tua mereka,” tegasnya.
Gratispol Jadi Investasi Jangka Panjang SDM Kaltim
Gubernur Rudy Mas’ud menekankan bahwa program Pendidikan Gratispol adalah strategi membangun kualitas sumber daya manusia Kaltim, terutama menghadapi kebutuhan kompetensi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Yang kita lakukan hari ini untuk memastikan anak-anak Kaltim bisa sekolah tidak hanya sampai SMA atau S1. Insya Allah sampai S2 dan S3 tidak ada halangan,” tutupnya.
Dengan fokus pada percepatan pencairan dan komitmen pendidikan jangka panjang, Pemprov Kaltim menegaskan keseriusannya dalam mendukung akses pendidikan tinggi yang lebih merata bagi masyarakat. (Ramadani/ Adv Diskominfo Kaltim)
BACA JUGA
