BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kebutuhan pangan khususnya beras di Balikpapan mencapai 3.861 ton per bulan.

Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Balikpapan Heru Budi Santosa mengatakan, jumlah kebutuhan itu perlu didukung dengan kerjasama antar daerah lain yang selama ini menghasilkan padi dan beras seperti Sulawesi dan Jawa Timur.

“Produksi kita hanya 20 ton, itupun hanya setahun panen dua kali dengan luasan sekitar 80 hektare. Jadi hanya mampu menghasilkan untuk masyarakat sekitar, untuk Gunung Binjai saja,” ujarnya saat menerima kunjungan kerja bupati Pinrang ke Balikpapan, Jumat (7/7/2023).

Sementara ini, kata dia, kebutuhan beras Balikpapan disuplai dari Sulawesi dan Jawa Timur. Dengan rata-rata jenis kualitas beras premium. Selain itu, ada beras kelas medium dari Bulog.

“Sementara ini harga mengalami kenaikan. Misalnya dari semula Rp 15 ribu per kilogram untuk beras kualitas premium,” pungkasnya.

Menurutnya, pertanian di Balikpapan berlangsung musiman. Sehingga kadang surplus dan kadang defisit.

“Untuk cabe, kebutuhan 109,25 ton perbulan, defisitnya 20 ton perbulan. Untuk bawang merah kebutuhan kita 174,80 ton perbulan. Untuk rumput laut kita memang ada produksi di Manggar poduksi ata-rata perbulan 20 ton,” urainya.

Sebelumnya Dirut Perumda Manuntung Sukses Balikpapan Andi Sangkuru menindaklanjuti membahas tekhnis kerjasama dengan daerah asal penghasil kebutuhan pangan, yakni Pinrang, Sulawesi.

Karena tahun lalu sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) tinggal menindakanjuti.

“Pinrang MoU tahun lalu, makanya dia sekarang bolak-balik mau seriusin, kami juga mau seriusin setelah MoU kerja sama TKS cma kami juga pingin tahun G2G nya ada gak,” ujarnya.

“Government ke goverment nya ada gak, Pemerintah Kota Balikpapan dengan Pemerintah Kabupaten Pinrang, nanti kami bahas tekhnisnya. Harapannya, kami berjalan ada dasar G2G nya kerja sama antar daerahnya, BKD nya harus ada, maka jalan di usahanya,”

Menurutnya, Pinrang setiap tahun surplus beras hingga 300 ribu ton. Sementara Balikpapan maupun Kaltim masih kekurangan beras. Sehingga kerja sama ini sangat positif.

“Dia kan surplus 300 ribu per tahun ton, sedangkan Pak Heru tadi bilang defisit kita 3 ribu ton per bulan, berarti 36 ribu per tahun,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version