UPTD PPA Balikpapan Edukasi Pencegahan Kekerasan di Lingkungan SDN 008 Balikpapan Barat
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3AKB Kota Balikpapan kembali memperkuat edukasi pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan. Kali ini, psikolog UPTD PPA hadir sebagai narasumber dalam kegiatan In House Training (IHT) bertema “Pengenalan Lingkungan Tanpa Kekerasan” di SD Negeri 008 Balikpapan Barat.
Kegiatan yang diikuti para guru dan tenaga pendidik ini bertujuan meningkatkan pemahaman terkait upaya menciptakan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas kekerasan. Kepala UPTD PPA DP3AKB Balikpapan, Esti Santi, menjelaskan bahwa sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak setelah keluarga, sehingga keselamatan dan perlindungan mereka harus menjadi prioritas.
“Pendidikan yang baik hanya bisa tumbuh di lingkungan yang aman. Ketika anak merasa terancam atau tidak nyaman, proses belajar akan terganggu. Karena itu, guru harus memahami tanda-tanda kekerasan dan bagaimana menanganinya,” ujar Esti, Selasa (25/11/2025).
Dalam sesi pemaparan, psikolog UPTD PPA menjelaskan berbagai bentuk kekerasan yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, baik fisik, psikis, perundungan, hingga kekerasan seksual. Peserta juga dibekali strategi pencegahan melalui komunikasi positif, pengawasan aktif, serta pembentukan budaya sekolah yang ramah anak.
Materi lainnya menyoroti peran UPTD PPA dalam penanganan kasus kekerasan. Layanan yang diberikan mencakup pendampingan psikologis, asesmen awal, konseling, hingga koordinasi dengan kepolisian, dinas pendidikan, dan pihak terkait ketika kasus membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Esti menegaskan pentingnya sikap responsif dari para pendidik jika menemukan indikasi kekerasan. Menurutnya, tidak sedikit kasus yang terlambat ditangani karena kurangnya pemahaman atau keraguan pihak sekolah dalam melapor.
“Ketika ada tanda-tanda kekerasan, segera laporkan. Jangan menunggu situasi memburuk. UPTD PPA siap mendampingi prosesnya,” jelasnya.
Melalui kegiatan IHT ini, diharapkan para guru mampu memahami langkah-langkah yang harus dilakukan ketika kekerasan terjadi di satuan pendidikan, mulai dari penanganan awal, dokumentasi, hingga pelaporan ke lembaga berwenang.
Esti menyampaikan bahwa edukasi seperti ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan Kota Balikpapan yang ramah anak dan bebas kekerasan.
“Pencegahan dimulai dari pengetahuan. Semakin banyak pendidik yang paham, semakin kecil peluang kekerasan terjadi di sekolah,” tutup Esti.***
BACA JUGA
