UPTD PPA Perkuat Kapasitas Guru SDN 009 Balikpapan Barat dalam Cegah Kekerasan di Sekolah
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Upaya memperkuat perlindungan anak di lingkungan sekolah kembali digencarkan oleh UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3AKB Kota Balikpapan.
Melalui kegiatan Workshop In House Training (IHT) yang diselenggarakan Komunitas Belajar SD Negeri 009 Balikpapan Barat, psikolog UPTD PPA hadir sebagai narasumber dalam sesi bertema “Pengembangan Program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan.”
Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan kompetensi guru dan tenaga pendidik dalam menciptakan sekolah yang aman, nyaman, serta bebas dari segala bentuk kekerasan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala UPTD PPA DP3AKB Balikpapan, Esti Santi, menegaskan pentingnya peran pendidik sebagai garda terdepan dalam mencegah kekerasan terhadap anak.
“Sekolah adalah rumah kedua bagi anak. Guru adalah pihak yang paling sering berinteraksi dengan mereka. Karena itu, kemampuan guru dalam mengenali tanda-tanda kekerasan sangat penting,” ujar Esti, Selasa (25/11/2025).
Dalam sesi pemaparan, psikolog UPTD PPA menyampaikan materi mengenai ragam kekerasan yang kerap terjadi di satuan pendidikan, seperti kekerasan fisik, psikis, perundungan (bullying), hingga kekerasan seksual. Para peserta diajak memahami ciri-ciri perilaku anak yang menjadi korban, bentuk-bentuk kekerasan terselubung, hingga risiko jangka panjang jika kasus tidak ditangani dengan tepat.
Materi juga membahas strategi pencegahan, termasuk penerapan komunikasi positif, penguatan kedisiplinan tanpa kekerasan, peningkatan pengawasan di lingkungan sekolah, serta membangun budaya sekolah yang ramah anak. Peserta didorong untuk aktif menciptakan interaksi yang mendukung, aman, dan mengedepankan prinsip perlindungan anak.
Selain pencegahan, sesi juga mengupas peran UPTD PPA Balikpapan ketika kasus kekerasan terjadi. Penjelasan meliputi alur penerimaan laporan, asesmen awal, pendampingan psikologis, konseling, hingga koordinasi dengan kepolisian, dinas pendidikan, rumah sakit, dan lembaga terkait lainnya.
Esti menekankan bahwa penanganan kekerasan harus dilakukan secara cepat dan sesuai prosedur. “Tidak ada kasus yang boleh ditutupi atau diselesaikan secara internal tanpa pelaporan. Sekecil apa pun indikasinya, harus ditindaklanjuti. UPTD PPA siap mendampingi sekolah dalam setiap prosesnya,” tegasnya.
Selain memberikan pemahaman teoretis, kegiatan ini juga dilengkapi diskusi interaktif mengenai contoh kasus yang pernah terjadi di lingkungan pendidikan. Guru diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi situasi kedisiplinan, perundungan, atau perubahan perilaku siswa yang mencurigakan.
Melalui IHT ini, UPTD PPA berharap para pendidik memiliki pemahaman yang lebih matang mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika kekerasan terjadi—mulai dari penanganan awal, dokumentasi, hingga pelaporan resmi. Esti menegaskan bahwa edukasi berkelanjutan seperti ini sangat penting untuk menekan angka kekerasan terhadap anak di Balikpapan.
“Ketika kapasitas guru meningkat, maka perlindungan anak juga semakin kuat. Inilah bentuk komitmen bersama untuk mewujudkan sekolah yang benar-benar aman bagi seluruh siswa,” tutupnya.***
BACA JUGA
