BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Usaha jahit rumahan ternyata juga terdampak imbas wabah virus Corona. Sebagian pelanggan menunda datang karena takut keluar rumah. Kegiatan praktik kerja industri pelajar SMK juga ikut terhenti sampai batas waktu yang belum diketahui.

Hal itu diutarakan Atha Nalurita, pemilik usaha jahit “Modiste Samantha”, di rumahnya, Perumahan Wika Cluster Berau, Balikpapan, Selasa (24/3/2020). Diutarakan, setidaknya sejak seminggu lalu, sebagian pelanggan menunda datang.

“Mereka enggak berani keluar rumah, mengikuti imbauan pemerintah. Jadi ya sebagian menunda datang untuk menjahitkan baju. Sekitar 10 orang, semingguan terakhir. Kalau yang memang jadwal jahitannya selesai dan bisa diambil, pelanggan memilih minta dikirim pakai ojek online,” kata Atha,

Seminggu terakhir, lanjut Atha, hanya dua orang yang ke rumahnya untuk menjahit baju. Meski demikian, Atha tetap menjahit tiap hari karena merampungkan sekitar 10 pesanan jahit karena mesti rampung minggu ini.

“Sebenarnya, pelanggan bukan membatalkan agenda. Namun menunda. Saya misalnya dapat order 20-an baju, yang semestinya saya jahit minggu ini karena mengejar event  akhir Maret. Tapi karena event-nya ikut mundur gegara Corona, ya belum saya jahit kainnya,” ujarnya.

Atha mesti bekerja lebih keras  karena mengerjakan jahitan sendirian. Selain menerima jasa jahit, Atha juga membuat busana yang diberi nama brand “Samantha Project”.  Seminggu terakhir, praktis Atha hanya menggarap jahitan, alias tidak sempat berkreasi membuat busana “Samantha Project”—yang dipromosikan melalui instagram.

 Tiga tahun terakhir, Atha sendirian menjahit karena tidak punya karyawan. Sebenarnya, tugas Atha bisa ringan karena pertengahan Februari lalu, ada dua siswi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Balikpapan yang ditempatkan ke Modiste Samantha untuk mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin). 

Namun pekan lalu, pihak sekolah menghentikan sementara Prakerin, juga karena antisipasi Corona. “Padahal sudah senang karena usaha jahit saya dipilih menjadi salah satu tempat Prakerin. Jadi, mereka baru sebulan Prakerin,” ujar Atha.

Gegara virus Corona juga, Atha juga menunda berbelanja kain dan bahan jahit selama seminggu terakhir. “Sementara, bahan masih ada. Tapi minggu depan, mau tidak mau, ya saya tetap keluar rumah untuk kulak kain dan bahan jahit,” katanya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version