BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Program vaksinasi di Kaltim masih sangat rendah. Hal itu diakui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kaltim HM Jauhar Efendi.

Hingga Juli 2021, pelaksanaan vaksinasi di Kaltim tahap satu baru sekitar 16 persen. Hal itu salah satu penyebabnya karena distribusi vaksin yang sangat terbatas. Begitupun yang tahap dua.

“Jangkauan vaksinasi tahap pertama sekitar 16 persen lebih. Dan, vaksinasi tahap kedua hanya 9 persen lebih,” sebut Jauhar Efendi saat mendampingi kunjungan Menko PMK Muhajir di Balikpapan, Senin siang (26/7/2021).

Data tersebut, sesuai informasi Dinas Kesehatan Kaltim yang memiliki kewenangan menerima vaksin dari Pemerintah Pusat, kemudian mendistribusikan ke kabupaten kota. Gubernur Kaltim Isran Noor pun bersurat ke Menteri Kesehatan agar distribusi vaksin ditingkatkan.  Mengingat, Kaltim menjadi wilayah yang sangat tinggi kasus penularannya.

Apalagi kini 8 daerah, selain Balikpapan, Berau, Bontang dan Samarinda, ada Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur dan Penajam Paser Utara yang masuk level 4.

“Bukan kita mau atau tidak menyalurkan vaksin ke masyarakat. Tetapi memang vaksinnya kurang, bahkan tidak ada. Kita masih menunggu distribusi dari pusat,” ujarnya.

Jauhar menambahkan sesuai perintah Presiden Jokowi, maka daerah zona merah masuk level 4, wajib prioritas mendapatkan vaksin, termasuk Kaltim dengan 40 kabupaten dan kota tersebar di 20 provinsi lainnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version