Wakil Wali Kota Balikpapan Dorong Kerja Sama Pariwisata Antar Kota di Malaysia

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengungkapkan sejumlah pengalamannya saat berkunjung ke berbagai daerah di Malaysia, sekaligus mendorong adanya kerja sama yang lebih erat di bidang pariwisata antara kota-kota di Indonesia dan Malaysia.

Dalam pernyataannya, Bagus menceritakan bahwa dirinya pernah mengunjungi Kuala Lumpur dan Putrajaya, serta sempat menyeberang ke Tawau dari Tarakan menggunakan bus pada sekitar tahun 2010. 

“Pagi berangkat, sore pulang. Dulu, sekitar tahun 2000-an, saya juga masih sering membawa bawang putih ke sana,” kenangnya.

Selain Malaysia, ia juga mengaku pernah mengunjungi Pontianak dan Singkawang, meski belum sempat sampai ke perbatasan Entikong maupun ke Kuching, Sarawak. Ia menyebutkan bahwa kawasan Kuching memiliki potensi wisata luar biasa, khususnya di sektor wisata sungai dan olahraga air.

“Riverside di Kuching sangat menarik, water sport-nya luar biasa. Kita juga punya Sungai Mahakam yang panjang, selain Sungai Kapuas dan Sungai Kahayan di Kalimantan. Ini bisa jadi modal untuk kerja sama wisata antar kota,” ujarnya.

Bagus berharap kunjungan tersebut bisa menjadi awal dari penguatan kolaborasi antara kota-kota di Indonesia dengan kota-kota di Malaysia, khususnya dalam sektor pariwisata.

Ia menargetkan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara ke Balikpapan yang saat ini masih berkisar di angka 3 juta per tahun. “Masih kecil, kita ingin tingkatkan lebih besar lagi. Malaysia dikenal dengan slogan Truly Asia, dan kita satu rumpun, budaya kita pun serumpun,” katanya.

Ia juga menyoroti kesamaan budaya seperti tari-tarian dan flora-fauna yang dimiliki bersama antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei. “Bahasanya berbeda, tapi akar budayanya sama. Ada anggrek, ada burung enggang. Ini bisa jadi kekuatan bersama di kawasan ASEAN,” jelasnya.

Menurut Bagus, kerja sama ini tidak hanya akan menguntungkan sektor ekonomi, tetapi juga menjadi bentuk saling menghargai warisan budaya dan kekayaan alam masing-masing. “Kalau sesuatu itu baik, mari kita ambil manfaatnya bersama. Yang penting kita tetap menghargai hak yang ada,” pungkasnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses