BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menghubungi Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau yang bisa disapa Ahok terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) jilid II di proyek perluasan kilang minyak Balikpapan atau RDMP (Refinery Development Master Plan)

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan sejak 30 Januar memperpanjang PPKM hingga 12 Februari 2021. PPKM jilid II menyasar perusahaan karena tingginya klaster perusahaan. Termasuk yang jadi perhatian proyek RDMP.

Rizal menghubungi Ahok pada Sabtu (31/01) kemarin, melalui pesan singkat untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di perusahaan plat merah tersebut. Kemudian berkoodinasi manajemen Pertamina

“Dilanjutkan pada hari ini Senin (1/2), kami berkordinasi dengan pihak jajaran manajemen PT Kilang Pertamina Balikpapan yang datang ke Kantor Pemerintah Kota untuk memaparkan program protokol kesehatan yang akan diterapkan,” ujar Rizal.

Rizal menyatakan, manajemen Pertamina telah menyatakan, akan mematuhi ketentuan dalam PPKM Jilid II. Mulai dari pengetatan protokol kesehatan maupun penerapan work from home (WFH) 75 persen pegawainya.

Bahkan kata Rizal, manajemen Pertamina akan memberikan sanksi bagi kontraktor yang tidak memathui ketentuan PPKM. Pertamina juga akan menggunakan alat test covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM) GeNose).

“Dari yang sudah di paparkan, pihak Pertamina akan mengetatkan protokol kesehatan mulai dari penerapan WFH sebesar 75 persen, penggunaan GeNose test bagi karyawan dan crew, serta akan menerapkan disiplin dan sanksi bagi seluruh kontraktor yang tidak menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version