Wali Kota Balikpapan: MTQ Harus Jadi Benteng Moral Generasi Muda di Tengah Maraknya Kenakalan Remaja

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Wali Kota Balikpapan menyerukan penguatan kecintaan generasi muda terhadap Al-Qur’an usai penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-53 tingkat kota. Ia menyebut MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi fondasi pembentukan karakter yang harus semakin diperkuat, terutama di tengah maraknya kasus kenakalan remaja.

“MTQ bukan hanya tentang mencari juara, tetapi bagaimana nilai-nilai Al-Qur’an terimplementasi dalam diri kita. Itu yang jauh lebih penting,” tegasnya.

Ia bersyukur seluruh rangkaian MTQ berlangsung lancar dan disambut antusias masyarakat. Wali Kota juga memberikan apresiasi kepada seluruh kafilah, termasuk Balikpapan Utara yang keluar sebagai juara umum. Peserta yang belum menang diingatkan untuk tidak berkecil hati karena MTQ merupakan proses pembinaan yang berkelanjutan.

“Naik turun itu wajar dalam kompetisi. Justru itu menandakan ada dinamika dan perkembangan. Kalau yang juara hanya itu-itu saja, berarti tidak ada peningkatan,” ujarnya.

Wali Kota kemudian menyinggung maraknya kasus kenakalan remaja, termasuk insiden di salah satu SMA di Jakarta yang menjadi sorotan publik. Menurutnya, pendidikan spiritual harus berjalan beriringan dengan pendidikan intelektual jika ingin membentuk generasi yang berkarakter kuat.

“Anak-anak kita bukan hanya perlu pintar secara intelektual, tetapi juga harus kuat secara spiritual. Itu benteng mereka menghadapi berbagai tantangan zaman. Nilai Al-Qur’an harus tertanam sejak dini,” jelasnya.

Ia menegaskan komitmennya untuk selalu hadir dalam agenda-agenda keagamaan, terutama yang memiliki nilai edukasi dan dampak sosial bagi masyarakat. Pemimpin, katanya, harus memberikan teladan dalam penguatan moral.

“Perintah Tuhan saja wajib kita jalankan, apalagi tugas menghadiri kegiatan yang membawa manfaat. Ini bentuk tanggung jawab kita,” ucapnya.

Wali Kota berharap MTQ tahun ini menjadi momentum bagi Balikpapan untuk semakin memperkuat pembinaan generasi Qur’ani.

“Al-Qur’an adalah cahaya. Selama kita mendekatkannya dalam kehidupan, maka jalan kita akan selalu diterangi,” tutupnya.