BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Rencana pembangunan rumah sakit Sayang Ibu di wilayah RT 16 Baru Ulu dan SMP 25 di Balikpapan Barat akan tetap berlanjut, meski ada permasalahan lahan yang dikeluhkan warga.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud secara tegas menyampaikan bahwa proses pembangunan SMPN 25 di Kecamatan Balikpapan Barat akan tetap berlanjut.

Hal itu disampaikan Rahmad menanggapi pernyataan dari sejumlah fraksi di sidang paripurna DPRD Kota Balikpapan yang meminta agar pembangunan SMPN 25 dihentikan sementara, sampai adanya kejelasan status lahan.


Dari laporan yang diterima oleh DPRD Kota Balikpapan, terdapat sedikitnya ada 20 warga yang dilaporkan belum menerima ganti rugi. Padahal proyek pembangunan SMPN 25 sudah mencapai 66 persen. Hal ini dikhawatirkan menjadi masalah seperti Stadion Batakan, yang menjadi temuan BPK RI.


“Jangan, kebaikan ini tidak boleh distop. Harus tetap berlanjut pembangunannya,” kata Rahmad Mas’ud ketika diwawancarai wartawan di Balai Kota Balikpapan, Selasa (6/9/2022).

Ia menegaskan bahwa apabila ada fraksi di DPRD Kota Balikpapan yang meminta agar pembangunan SMPN 25 distop, maka fraksi tersebut tidak mendukung pembangunan pendidikan.


“Ini perlu dicatat ya, kalau ada yang menyetop termasuk juga dari fraksi-fraksi berarti dia, tidak pro terhadap pendidikan. Itu saja,” pungkasnya.


Ia menyampaikan bahwa pemerintah kota mempersilahkan kepada masyarakat yang mau mengajukan tuntutan terhadap status lahan di SMPN 25, asalkan dibekali dengan berkas dan bukti yang kuat.


Termasuk rencana pembangunan rumah sakit di Kecamatan Balikpapan Barat juga harus tetap dilanjutkan, karena untuk kebaikan semua.


“Untuk kebaikan ini tidak boleh dicegat. Termasuk rencana Rumah Sakit Sayang Ibu itu juga tidak boleh distop, karena ini merupakan untuk kebaikan kita semua,” tukasnya.

Sebelumhya, selain masalah target Pendapat Asli Daerah (PAD) Kota Balikpapan yang turun pada APBD Perubahan 2022 saat rapat paripurna beberapa hari lalu, permasalahan lahan juga disoroti para fraksi di DPRD Balikpapan.

“Fraksi juga mengingatkan Pemkot Balikpapan terkait permasalahan lahan yang masih menjadi sengketa yang juga menyita perhatian masyarakat,” ujar Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle.

Fraksi-fraksi berpendapat perlu mendengarkan suara masyarakat. Melihat beberapa kejadian sebelumnya, pada kasus Taman Bekapai dan Cemara Rindang. Belum lagi, ditambah masalah pembebasan lahan Stadion Batakan yang hingga kini belum selesai.

Semua fraksi di DPRD Balikpapan telah mengingatkan kepada Pemkot Balikpapan untuk sementara menunda proyek yang lahannya masih bermasalah.

“Sebaiknya menuntaskan persoalan-persoalan yang terjadi saat ini,” tuturnya.

Pihak DPRD akan mendengar jawaban Walikota atas pandangan umum fraksi pada tahapan paripurna selanjutnya yang rencananya akan digelar pada Rabu (7/9/2022).

“Kita tunggu Walikota akan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan dari fraksi pada paripurna mendatang,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version