BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menilai, Dinas Perhubungan (Dishub) lambanmenanggani parkir liar di wilayah Klandasan pada saat ramadhan dan lebaran kemarin.

Pasalnya, hal tersebut menyebabkan terjadinya kemacetan khususnya arah mau masuk pasar blauran Klandasan. Karena juru parkir liar menggunakan jalan utama untuk parkir kendaraan roda dua..

Hal itu disampaikan Rizal effendi, saat memberikan sambutan dalam apel rutin dan silaturahmi Idul fitri dihadapan ribuan aparatur sipil negara (ASN), Senin (25/6) pagi.

“Dishub terlambat mengarahkan parkir ke gedung parkir kita saat mendekati lebaran. Semestinya kondisi itu bisa dimanfaatkan dengan mengarahkan para pemilik kendaraan agar memarkirkan kendaraanya di Gedung Parkir,” kata Rizal Effendi.

Menanggapi itu, Kepa Dishub Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana mengungkapkan, personilnya terbatas Karena sebagian juga harus bertugas di pos terpadu dan mengatur angkutan lebaran.

“Kemarin personel bertugas mengatur angkutan lebaran dan menjaga posko terpadu sehingga terpaksa harus dibagi. Makanya kami benar-benar kekurangan orang,” ujar Sudirman

“Kami juga tidak bisa tanpa dibantu Pamong Praja dan dalam aturan juga, penertiban harus melibatkan mereka. Tim terpadu-lah,”

Dia mengungkapkan, pihaknya hanya memiliki 190 personel, 7 diantaranya 7 petugas UPT Parkir. Sisanya bertugas secara mobile maupun berada di pos-pos setiap persimpangan dan tim pengawas arus lalu lintas di ruang TMC atau Traffic Management Center.

“Bayangkan saja, petugas UPT itu bekerja untuk satu kota dengan sekitar 90 titik lahan parkir yang melakukan kontrol mesin parkir di jalanan, menarik uang retribusi yang dipegang petugas parkir binaan. Jadi kami butuh banyak tenaga,” ujarnya

“Apalagi tingkat pertumbuhan kendaraan di kota ini cukup pesat. Nah, kalau untuk mengatasi persoalan parkir, saya butuh minimal 10 orang petugas yang akan dibagi untuk 6 kecamatan.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version