Waspada Cuaca Ekstrem, DPRD Balikpapan Ingatkan Masyarakat Tingkatkan Kesiapsiagaan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi perubahan cuaca yang semakin sulit diprediksi dalam beberapa pekan terakhir.
Menurutnya, kondisi cuaca yang tidak stabilsering berganti dari panas terik ke hujan deras dalam waktu singkatmenjadi tanda bahwa warga harus lebih berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
“Sekarang sudah mulai masuk musim hujan. Kadang panas, tiba-tiba hujan deras. Ini yang perlu diwaspadai. Jangan sampai lengah dan merasa aman begitu saja,” ujar Yusri, legislator dari Partai Golkar, saat ditemui di Kantor DPRD Balikpapan, Jumat (7/11/2025).
Ia menilai, pola cuaca seperti ini membutuhkan kewaspadaan kolektif dan tidak boleh dianggap sebagai hal biasa, terutama oleh masyarakat yang tinggal di wilayah yang telah ditetapkan sebagai kawasan rawan banjir, longsor, maupun genangan musiman. Ia mencontohkan sejumlah titik di Balikpapan yang rutin terdampak saat hujan lebat, sehingga upaya pencegahan dini harus dilakukan sejak sekarang.
“Pemerintah sudah siaga, BPBD juga terus memantau, namun masyarakat harus berperan aktif. Hal-hal sederhana bisa dimulai dari lingkungan masing-masing, seperti membersihkan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak menutup drainase,” tambahnya.
Selain itu, Yusri juga berharap kerja sama antarwarga semakin diperkuat, misalnya melalui gotong royong membersihkan lingkungan, peningkatan kesadaran keamanan lingkungan (siskamling bencana), serta saling mengingatkan jika terjadi hujan dengan durasi panjang atau angin kencang. Ia mengingatkan bahwa upaya mitigasi tidak memerlukan biaya besar, tetapi membutuhkan komitmen bersama.
Peringatan tersebut sejalan dengan informasi terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun SAMS Sepinggan Balikpapan yang memastikan bahwa sebagian besar wilayah Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, sudah mulai memasuki musim penghujan pada November 2025. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga awal tahun mendatang.
Kepala Stasiun BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, mengatakan bahwa curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi secara rutin, terutama pada sore hingga malam hari. Bahkan, menurutnya, intensitas hujan masih relatif tinggi meskipun wilayah Kaltim sempat memasuki periode kemarau beberapa bulan lalu.
“Sebagian besar wilayah Kaltim sudah masuk musim hujan. Data kami menunjukkan curah hujan cukup tinggi sejak akhir Oktober, dan potensi peningkatan masih akan terjadi,” jelasnya.
BMKG memprediksi puncak musim hujan untuk wilayah Balikpapan dan sekitarnya akan terjadi pada Januari 2026. Kukuh mengimbau masyarakat untuk tidak mengabaikan informasi atau peringatan dini cuaca yang dirilis BMKG, baik melalui aplikasi, media sosial, maupun kanal resmi pemerintah daerah.
“Meski hujan adalah hal biasa, intensitas yang tinggi dan datang tiba-tiba dapat memicu banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Kami berharap masyarakat tetap waspada dan mengikuti imbauan pemerintah,” tegas Kukuh.
Dengan dinamika cuaca yang semakin ekstrem akibat perubahan iklim, sinergi antara pemerintah, lembaga kebencanaan, aparat wilayah, dan masyarakat menjadi kunci untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana di Balikpapan.***
BACA JUGA
