Wawali Balikpapan Ajak ASN Jadikan Donor sebagai Budaya
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan menggelar kegiatan donor darah dalam rangka memperingati HUT ke-54 KORPRI tahun 2025. Acara yang berlangsung di lingkungan Pemkot Balikpapan itu dihadiri Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, bersama jajaran ASN dan masyarakat.
Dalam sambutannya, Bagus Susetyo mengajak seluruh peserta memanjatkan syukur atas terselenggaranya kegiatan dengan lancar serta mendoakan masyarakat yang sedang sakit agar segera pulih.
“Atas nama Pemerintah Kota Balikpapan, saya menyampaikan apresiasi kepada panitia HUT KORPRI, PMI Balikpapan, serta seluruh ASN dan masyarakat yang berpartisipasi. Semoga kegiatan ini menjadi ladang amal sekaligus mempererat solidaritas,” ujarnya.
Kebutuhan Darah Meningkat, Donor Jadi Aksi Nyata ASN
Tahun ini, HUT KORPRI mengusung tema “Bersatu, Berdaulat, Bersama KORPRI Mewujudkan Indonesia Maju.” Menurut Wawali, tema tersebut menegaskan pentingnya persatuan dan kepedulian sosial dalam membangun bangsa. ASN, katanya, tidak hanya dituntut profesional, tetapi juga hadir dengan aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Bagus Susetyo menyebut kebutuhan darah di Balikpapan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Saat ini kebutuhan mencapai 2.500–3.000 kantong darah per bulan, sedangkan pasokan kerap tidak mencukupi, terutama dalam kondisi darurat seperti kecelakaan, operasi besar, atau penanganan pasien thalassemia dan ibu melahirkan.
“Setiap kantong darah yang kita sumbangkan bukan sekadar setetes kehidupan, tetapi wujud cinta dan kepedulian bagi sesama,” tuturnya.
Dorong Donor Darah Menjadi Budaya
Ia menegaskan bahwa donor darah seharusnya tidak hanya menjadi agenda seremonial tahunan, tetapi budaya rutin bagi ASN dan masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemkot Balikpapan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, memperkuat integritas aparatur, dan membangun sumber daya manusia yang berkarakter kemanusiaan.
“Mari kita rawat cinta dan kepedulian dalam diri kita dengan meluangkan waktu untuk donor darah. Satu kantong darah, satu harapan, satu kehidupan,” ajaknya.
Menutup kegiatan, Bagus Susetyo kembali mengingatkan bahwa aksi donor darah merupakan bentuk kasih sayang yang paling tulus.
“Ketika kita memberi, sesungguhnya kita sedang menanam kebaikan bagi masa depan,” pungkasnya.
BACA JUGA
